Langsung ke konten utama

Cukup Tiga Saja [Orang Tua- Pesawat- Eiffel]

Jum'at- 4 November 2011                  Pukul 15:00


Suasana sepi membaluti kantor ini. Teman kantor saya yang satu-satunya itu sedang ijin ke Yogyakarta untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan disana.
Saat ini, Hanya saya dan Satu Atasan saya yang tersisa. Yah, tugas sudah beres dan jam pulang masih lama. 

"Ngapain lagi ya?hemmm..."

Saya pun mengotak-ngatik Hp yang sedikit error. Karena sudah tidak tertarik mengotak-ngatik saya pun memainkan laptop yang ada didepan mata saya. Hp pun saya masukan ke dalam laci.
Laptop sedang dalam posisi standby lalu saya hidupkan kembali. Setelah itu saya klik explore, kemudian saya buka file foto yang tersimpan di data (:d). Saya buka satu persatu folder yang ada. Dan saya tertarik untuk melihat satu folder dengan nama "ODIT 170991".  
Folder itu adalah kumpulan semua foto-foto saya, dari saya kecil sampai saat ini.
Saya buka dan "double klik" di foto pertama lalu next-next sampai foto terakhir
Saya tersipu melihat foto-foto itu. Saya sedikit malu melihat tingkah saya yang juga 'banci kamera'. 
Tak lama saya pun menguap dan merasa mulai tidak betah dengan situasi saat itu.

"Hoaaammm....Boseeen!" 

Jemari saya masih menekan tombol panah kanan keyboard. Foto-foto dan alunan musik klasik membawa saya pada satu lamunan.

Tanpa sadar bibir saya berucap...

"Apakah Butuh waktu 6 Tahun untuk bisa membuat orangtua saya bahagia atas hasil kerja saya? Apa butuh waktu 6 Tahun untuk bisa naik pesawat? Apa butuh waktu 6 Tahun untuk bisa ke Eiffel???"


6 Tahun adalah fase yang pas dimana setiap orang akan mendapatkan hasil terbaik dari kerja kerasnya, tapi.........

"ihh... mikir apa sih. dong-dong!!!"


Teriakan dalam hati sambil geleng-geleng kepala dan ketuk-ketuk dahi. 
Kedua tangan menutup wajah dan saya masih terus menggelengkan kepala.

***
Clak-clak-clak...rrstrsrsrstsrsyststsyttt......

"Yahh,, hujan !". Sambil memalingkan wajah ke arah jendela yang tepat berada disebelah kiri badan.

Suara hujan itu membuyarkan pikiran saya tadi. 
Lalu saya melihat jam dinding.

"HAH.. jam 5?!!!" Teriak saya.

"sholat-sholat-sholat!!" 
Sambil tergesa gesa saya bangun dari tempat duduk, berlari untuk mengambil berwudhu dan Sholat.
Ketika sudah Tahiyat akhir dan salam, saya duduk dan tertunduk di satu posisi yang masih seperti sebelumnya, arah yang tepat untuk membuat pengaduan pada Sang Ilahi.

Rintikan hujan seolah tak ingin melewatkan kebebasannya untuk berjatuhan ke bumi dan menyapa genting yang menutupi jendela kantor saya. Saya mendengar iramanya " Ting-tik-ting..tik-ting..tik" . Begitulah kira-kira.

Irama itu membawa saya pada satu poros imajinasi. Ingatan Lalu dan Masa depan membayangi lagi pikiran saya. Saya tetap Bertasbih. Sesekali saya mencoba berkomunikasi dengan-Nya, Berharap Tuhan selalu mengerti isi hati dan pikiran saya. Saya tetap yakin Tuhan pasti melihat dan mendengar.

Lalu saya terfokus pada satu bayangan, bayangan itu pekat sekali di pikiran saya. Ya ! Tentu tentang impian saya.
Saat tasbih saya berhenti di angka 15, airmata pun menetes.

Lalu saya coba berkomunikasi kembali dengan-Nya. 

" Ya Allah Yang Maha Baik, saat ini saya hanya ingin meminta tiga hal. Pesawat-Eiffel dan Orang Tua, Saya ingin naik Pesawat lalu singgah di Paris melihat Eiffel dengan kedua Orangtua saya. Apakah Engkau akan mengabulkannya?"

Saya menguatkan diri saya kembali dan melanjutkan bertasbih.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Ku Jawab "Tanda Tanya" mu

Aku bukan orang yang bisa membaca bahasa tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga tidak bisa menebak gerak gerik tubuh seseorang yang masih terus menunggu seseorang bertahun-tahun lamanya. Yang aku alami tidak ada perubahan apapun, semua berjalan ala kadarnya. Jika bagimu mencintai secara diam- diam itu adalah tanda tanya, bagiku itu seni mencintai. Aku tidak perlu tahu dia memiliki perasaan yang sama denganku. Yang cukup aku tahu bahwa mencintai itu adalah anugrah.  Oleh sebab hatiku menjadi damai ketika bayangnya bersemayam dalam pikiranku, mengayunkan imajinasi seolah aku dengannya berkelana dalam negeri dongeng 1001 malam ialah k etika aku adalah yasmin dan dirinya seorang aladin. Mengelilingi dunia dengan karpet terbang sambil bernyanyi "A whole New World; atau Atau seperti kisah princess disney. Anggap saja aku seorang cinderella dan dirinya adalah pangeran, kami berdua berdansa semalaman ;atau  Menjelma seperti snow white yang tertidur sampai akhirnya di