Langsung ke konten utama

Mencoba Peruntungan Ke 3 Kali

Layaknya remaja nakal yang suka mabal (:bolos di jadwal pelajaran sekolah), kini saya bisa rasakan juga.
Setelah kejadian kemarin, saya jadi tahu rasanya menjadi mereka yang pernah melakukannya.
bedanya hanya masalah waktu Dulu teman-teman saya mabal di status mereka pelajar sedangkan saya pada saat saya sudah menjadi karyawan. 
Mabal saya kali ini adalah tekad saya untuk bisa lolos open casting di acara salah satu tv swasta. 
kegiatan ini sudah ke tiga kalinya saya lakukan dan tiga kali itu pula saya tidak lolos.

Ho ho ho . *mental baja*

but, no problem!

Saya pikir segala sesuatu itu butuh pengorbanan dan setiap pengorbanan kadang kala di bayar oleh kegagalan. Tapi itu lah hidup, kegagalan tidak akan terus datang jika kita terus berusaha
jadi, saya tetap semangat. Apapun terjadi ! ha ha ha. *sodew* a.ka : so dewasa.

back to leptop.
Pada kamis, 2 Maret 2012 itu gilirannya audisi di Bandung.
acara reality show itu mencari bakat-bakat dari Bandung untuk nantinya syuting di wilayah-wilayah terpencil untuk mengikuti keseharian pekerjaan orang yang menjadi objek cerita.
yahh..begitulah kira-kira penjelasannya :)

Cerita saya di hari itu pun di mulai.
Dari rumah saya sudah persiapkan strategi untuk bicara baik-baik dengan atasan saya agar di hari itu saya di ijinkan untuk tidak masuk kantor.
saya mengabarkan beliau lewat pesan singkat. Alasan logis dan paling masuk akal adalah Sakit.
dengan harap-harap cemas karena takut ketahuan bohong saya pun merangkai kata-kata sebaik mungkin agar tidak terlihat curiga. 
Sekaligus berdoa agar Tuhan tidak mengijabah kata-kata saya itu.
dan tak lama, beliau membalas pesan singkat itu sesuai dengan tebakan saya. Beliau mengiyakan izin saya itu,

#Alhamdulillah.....*

09:00 
saya mulai mempersiapkan diri saya.Saya mandi seluruh tubuh. Luluran dan Creambath.
>> Niat banget yakk??!!!
setengah jam mempercantik kulit, saya siapkan pakaian untuk nanti di pakai ke lokasi.
pilihan baju pun tepat pada blazer batik pemberian atasan saya dengan dress selutut.
saya berharap batik cantik itu membawa keberuntungan ~__~ aaaaaammmiiiiiiiinnnnn
tak lupa polesan make up dan wewangian melengkapi rasa percaya diri. 

akhirnya selesai juga! jam dinding menunjukan pukul 11:00


Badan segar, Wajah cantik 
Siap Berangkat ! ! !


***

Sesampainya di Jl. Lombok No. 33, sebuah kantor yang dijadikan tempat diselenggarakannya acara tersebut. Dari jalan, saya tidak ragu dengan tempatnya karena di sana terpampang spanduk audisi tersebut. Namun, pada saat saya memarkirkan motor saya di halaman depan kantor itu saya melihat suasana yang tidak ramai seperti open casting pada umumnya. khususnya untuk kursi-kursi yang di sediakan di halaman depan tidak banyak yang menenempati. Awalnya saya sedikit ragu bahkan berniat untuk pulang tapi saya melihat ada satu meja yang bertuliskan TEMPAT PENDAFTARAN. Akhirnya, saya pun mendekati meja tersebut dan memberitahu tujuan saya.
Seorang wanita manis dan laki-laki tampan yang menggunakan seragam instansi mereka itu menyodorkan saya formulir pendaftaran dan mempersilahkan saya untuk datang ke meja selanjutnya.
Meja tersebut adalah meja pengambilan nomor peserta yang letaknya ada di halaman belakang kantor itu
Dengan langkah malu-malu saya susuri pintu masuk menuju meja kedua. Sama seperti sebelumnya, dua orang sudah berjaga dan menyiapkan nomor peserta. Lalu setelah itu saya pun dipersilahkan khusus di kursi peserta halaman belakang. saya masih ingat nomor urut peserta saya adalah 1051.
Sambil menunggu saya pun mengisi formulir yang sudah disediakan tadi. Berselang beberapa menit satu per satu orang berdatangan dan memadati ruang peserta. Dan tak lama, pengaudisian pun dimulai.
Setiap peserta di panggil berdasarkan nomor urut antrian. Melihat sekeliling membuat saya berfikir untuk mundur. Mereka-mereka itu yang membuat saya sedikit ciut ._. , mereka berparas cantik, bertubuh langsing begitu menarik.
"Lalu saya sendiri, saya modal apa datang kesini?"...

>>Modal Nekat kali yaa
#he he he.[nyengir kuda]

Saya memalingkan wajah saya untuk kembali fokus dengan secarik kertas yang ada dihadapan saya, tugas saya belum usai untuk mengisi formulir itu. Sambil terus mencoba momotivasi diri saya sendiri.
"Ayo Dita ... pasti bisa! pasti bisa..."
terfikir karena penguat saya saat itu satu-satunya hanyalah diri saya sendiri.

**
Kurang lebih setelah 20 menit menunggu, saya pun mendapat giliran untuk masuk ke ruang penjurian.
Disana saya di persilahkan duduk. Sang juri meminta foto dan form. pendaftaran yang sudah saya lengkapi sebelumnya.
Sambil memeriksa tulisan di formulir yang terisi, saya dilontarkan beberapa pertanyaan oleh sang juri.
Ia menanyakan kegiatan saya saat sekarang, pekerjaan orang tua, dan mengenai phobia.
Saya pun jawab pertanyaan dari juri itu dengan sejujur-jujurnya, saya kira setelah itu saya akan di minta masuk ke ruang pengenalan diri di depan kamera.
Perkiraan saya sih sesion itu yang menentukan keterima atau tidaknya peserta.
Tapi rasa pesimis saya memuncak ketika di tanyakan satu pertanyaan yang menyangkut dengan pekerjaan saya.
Juri menilai pekerjaan saya akan menyulitkan saya untuk memberikan waktu longgar untuk syuting selama 1 minggu. Sejak pertanyaan mengenai seputar pekerjaan saya jawab. Sang juri pun mempersilahkan saya untuk pulang dan menunggu jawaban selama 1 minggu.  
saya sangat ingat kalimat terakhir saat saya meninggalkan ruang penjurian itu, "tunggu seminggu untuk di hubungi kembali ya!"
saya balas kalimat itu dengan senyuman dan ucapan terimakasih sebagai penutup percakapan kami.

Dengan sangat sadar saya sudah mengetahui maksud dari ucapan sang juri. Maksudnya adalah aku sudah tidak lolos ke babak berikutnya.
Dengan rasa keputusasaan saya meninggalkan tempat itu. Sedikit kecewa sekaligus merasa jadi orang bego karena kenekatan tidak jelas itu.
Seharusnya saya tidak harus memaksakan diri, toh pada akhirnya pasti akan di tolak juga.
"Please, Dita ... sadar diri..." dumel dalam hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Ku Jawab "Tanda Tanya" mu

Aku bukan orang yang bisa membaca bahasa tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga tidak bisa menebak gerak gerik tubuh seseorang yang masih terus menunggu seseorang bertahun-tahun lamanya. Yang aku alami tidak ada perubahan apapun, semua berjalan ala kadarnya. Jika bagimu mencintai secara diam- diam itu adalah tanda tanya, bagiku itu seni mencintai. Aku tidak perlu tahu dia memiliki perasaan yang sama denganku. Yang cukup aku tahu bahwa mencintai itu adalah anugrah.  Oleh sebab hatiku menjadi damai ketika bayangnya bersemayam dalam pikiranku, mengayunkan imajinasi seolah aku dengannya berkelana dalam negeri dongeng 1001 malam ialah k etika aku adalah yasmin dan dirinya seorang aladin. Mengelilingi dunia dengan karpet terbang sambil bernyanyi "A whole New World; atau Atau seperti kisah princess disney. Anggap saja aku seorang cinderella dan dirinya adalah pangeran, kami berdua berdansa semalaman ;atau  Menjelma seperti snow white yang tertidur sampai akhirnya di