Langsung ke konten utama

Akhirnya JOGJA Juga :' )

5 mei 2012 ! . Rasanya, tak ingin saya lewatkan kesempatan untuk menceritakan kegiatan saya di hari itu. Tepatnya di hari Sabtu itu saya lagi-lagi dapat kesempatan untuk berlibur bersama anak-anak Spectra. Bedanya, kalau sebelumnya mereka mengajak touring daerah Ciwidey- Bandung. Kali ini mereka mengajak saya untuk liburan ke Jogja.
WUAAAA ... Asikkkk....
dan yang bikin seru di perjalanan kali ini adalah singkatnya waktu untuk jalan-jalan di sana.
Hanya dalam waktu 14 Jam kita nikmati kota Jogja.
Awalnya ga kebayang sih bisa naklukin kota Jogja dalam waktu sesingkat itu.  Tapi karena tekad (: cah ilah ) saya dan kawan-kawan spectra yang menggebu akhirnya kami buatlah jadwal keberangkatan dan mengurutkan waktu kunjungan tempat-tempat mana saja yang akan kami kunjungi disana.

Tibalah saatnya....
#jeng jeng jeng

Pukul 20:44 , kereta kahuripan Bandung-Jojga siap kami tumpangi.
Cukup dengan ongkos Rp. 35.000,- saja kami sudah cukup mendapatkan kenyamanan* (*nyaman bagi yang minim bugjet) bepergian ke tempat yang menghabiskan waktu kurang lebih 8 Jam.
Satu hal yang buat saya sedikit was-was menaiki kereta itu, kurangnya pengawasan pada penumpang yang notabene berjualan di gerbong. Setiap menit bahkan detik para pedagang lalu lalang tanpa hambatan di dalam gerbong kereta itu. Tapi kata teman saya memang itulah ciri khas kereta api kahuripan.
Harga terjangkau sekaligus di hibur oleh irama suara pedagang yang menjajakan dagangannya.
Memang yang saya dengar sih setiap pedagang pasti punya nada unik di setiap promosinya. Pokoknya lucu deh ;))

... Perjalanan pun di mulai--
Tak terasa 3 jam sudah saya dan kawan-kawan meninggalkan kota Bandung. Rasanya tak percaya pun singgah di hati saya. Dalam hati saya berkata, Jogja adalah salah satu tempat yang selalu ingin saya singgahi. Setelah menunggu 8 Tahun>>dihitung dari kelas 2 SMP, akhirnya saya bisa kembali merasakan kedamaian Kota Jogja walaupun hanya bisa menikmatinya dalam hitungan jam...
Hembusan angin yang masuk lewat jendela semakin malam pun semakin kencang . Udara dingin pun kian menusuk kulit terlihat teman sebelah tertidur pulas, sesekali dia mengorok. Nampaknya Teh Risna begitu kelelahan.
Saya coba pejamkan kedua mata  tapi ternyata mata saya ini sulit diajak kompromi. Entah kenapa rasanya kata-kata Agung di stasiun tadi terus terngiang. Dia mewanti-wanti saya untuk tidak melepas pegangan saya bahkan menggeletakan tas saat sepanjang perjalanan. Apalagi mengeluarkan dompet. "Pokoknya Jangan!" Seru Agung di stasiun.
Lama kelamaan saya pun lelah, dan akhirnya saya bisa tidur dengan kaki yang kesemutan karena susah selonjoran dan telinga yang masih berfungsi mendengarkan irama tukang dagang yang mondar-mandir tiada henti.

Sungguh Menyiksaaaa, oh pedro **

Sabar. Sabar.
Kesabaran pun membuahkan hasil.
Tak terasa stasiun ke stasiun kereta lewati. Embun pagi sudah mulai membasahi kaca jendela tempat duduk saya dan teh Risna.
Saya pun terbangun dan melihat arloji yang menunjukan pukul 05:30 . Tepatnya Stasiun penutup itu baru saja kami lewati. Kurang lebih setengah jam dari sana kereta kami pun tiba di stasiun Lempayangan, stasiun tujuan kami.
dan inilah detik2 dimana muka kami yang masih kusut menyambut kota Jogya.
tapi masih teteuppp narsis gila, boo!


"Alhamdulilah......" teriak saya dalam hati. Rasanya sulit di percaya kalau kini saya sudah ada di kota Jogja.
Dengan rasa antusiasme yang tinggi saya dan teman-teman keluar dari kereta itu.
HuaAaaaAAaaa....Rasanya ingin teriak !!!
Ga nyangka bisa injak kaki lagi di kota impian itu. Saya ayunkan langkah kaki ini seirama dengan alunan hati yang begitu antusias menyambut hari "langka" seperti ini.

Tak lama berselang kami pun mempersiapkan diri untuk kegiatan pokok. Ternyata mobil sewaan pun telah siap menjemput kami. Dan baiknya lagi salah satu teman dari anak Spectra itu bersedia untuk menunjukkan seluk-beluk kota Jojga. Orangnya begitu ramah dan hangat. Ia begitu bergembira melihat kami yang datang jauh dari Kota Bandung dengan niat menikmati satu hari Kota Jogya,  Dana namanya *kalau tidak salah..:P
tanpa berlama-lama Dana mengajak kami berkeliling Kota Jogja
nampang dulu kalii ahh.. 
<<<his name is Dana..


"cieee .. Danaaa
Aheeeeeww"




*Hap Hap Hap*

Diawali dengan Bismillah,, kami buka hari Minggu pagi itu dengan berkeliling ke Universitas Gajah Mada.
Universitas favorit dan terbaik dari kota itu (: Dana bilang).
Seperti biasanya, dimanapun kami berada disitulah kami bergaya. hehehe .
dan ini lah beberapa hasil foto kami

.SKIP.


*SKIP*

Selembararan kertas berisi jadwal kegiatan di bagikan oleh penyelanggara cc @nonariesna, dan tujuan kedua kami adalah Monjali.a.ka Monumen Jogja Kembali. Sebuah gedung yang menampilkan patung-patung para pahlawan sama seperti museum pada umumnya. Tidak hanya sebuah gedung, Monjali kini berubah menjadi Taman Pelangi pada malam hari. Kenapa dinamakan taman Pelangi? Karena di sekitar pelataran tamannya itu di hiasi lampion -lampion besar berbagai bentuk binatang.
yah seperti inilah suasananya .
Monjali

Ekspresi bahagia ketika sampai di Monjali

--Dibawah lampion burung --


Tidak mau kalah gaya. Saya pun meminta teman saya untuk mengabadikan moment disana. .

# numpang tenar maksudnya.

becak mini
Otopet tetetoet

Tak sabar dengan tempat berikutnya kami pun mengusaikan kepuasan kami berkeliling dan berfoto di Monjali, target selanjutnya adalah Parangtritis.

Yap! inilah yang kami nanti-nanti. menikmati suasana pantai untuk melepasakan sejenak kepenatan bekerja.
Saat itu waktu menunjukan pukul 13:00. Setelah meninggallkan Monjali kami mampir di pom bensin terdekat untuk Sholat Dzuhur. Lalu, kemudian kembali melanjutkan perjalanan ke Parangtritis.
Saat itu Dana menyetir mobil membawa kami ke Parangtritis melalui jalan-jalan yang berliku.
Kalau di Bandung sih seperti jalan menuju daerah Garut. Sepanjang perjalanan kami menikmati sekeliling jalan yang masih di tumbuhi pepohonan yang rindang. Walaupun jalannnya setapak dan masih banyak jurang tapi suasananya sangatlah indah..
Kurang lebih 45 menit kami menyusuri jalan. Tiba-tiba saja insiden kecil terjadi. Satu teman saya di spectra yang ikut mengalami masalah pada motornya.
Kebetulan jumlah kami yang lebih dari 8 orang, jadi ada 2 diantaranya yang menyewa motor. Dan ketika di perjalanan itu mereka memasuki kubangan yang cukup besar sehingga ban motornya bocor.
Kami pun sedikit was was karena jalan yang kami susuri itu bukanlah jalan umum jadi susah sekali mencari jasa tambal ban.
Semua badan yang ikut di mobil pun keluar dan membantu mendorong motor itu. Untungnya 100 meter dari lokasi kejadian, ada yang buka jasa tambal ban. Dan akhirnya, kami pun menunggu hingga motor itu bisa kembali berfungsi.

Dan inilah wajah tegang kami pasca pencarian jasa tambal ban  .

--Korban Kubangan Gede --


Ini dia nih, motor yang malang...

zep+bujai tegang banget.
Hilang satu jam perjalan ke Parangtritis. Enjoy Aja!

Kira-kira satu jam menunggu motor kembali pulih, tibalah saatnya kami melanjutkan perjalanan panjang itu.
Kami pun sempat dilema antara melanjutkan perjalanan atau memutuskan untuk langsung pergi ke Malioboro yang menjadi tempat tujuan terakhir kami.
Karena waktu semakin mepet, kalau tidak salah setelah beres memperbaiki ban itu jam 4 sore. Sedangkan perjalanan ke pantai masih membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam belum lagi setelah itu ke Maliboro. Yang tak cukup menghabiskan waktu perjalanan 45 menit, sedangkan jam 8 malam kita harus sudah di stasiun Lempayangan. Nah, Belanjanyaaaa?????

OOhhhhhhhhhhh...... Dilema Sekali Pemirsa!!!

*Hap Hap Hap*

10 kepala 5 pemikiran.
5 diam : 5 bersuara.  3 orang berkeinginan ke Malioboro dan pantai (:salah satunya saya sendiri) dan 1 orang cukup ke pantai dan tidak masalah tidak ke pantai. 1 orang ingin ke malioboro saja tidak perlu ke pantai.
Dan Alhasil vote terbanyak menyatakan untuk tetap ke pantai lalu lanjut malioboro.
Untuk waktunya sendiri kami sudah rencanakan matang-matang,

skema !
Start jam 4 sore---> setengah jam perjalanan menuju Parangtritis----> Jam 16:30 tiba di Prangtritis ---> 17:00 selesai. (mau tidak mau, maksa)
17:00-17:30 : perjalanan malioboro
17:45 : sampai di maliboro dan berbelanja sepuasanya!!!!!
19:00 berkumpul di jalan ...(' lupa namanya apa ;'P)
20:30 : menuju Bandung

Setelah dirancang sedemikian rupa akhirnya kami fix dengan jadwal yang baru.
Kami melanjutkan perjalanan kami dengan suka cita. Tak terasa kami sudah sampai di depan gerbang pintu masuk Pantai Parangtritis. Eforia pun semakin memuncak ketika kami melihat gulungan ombak yang besar dan menyebur ke daratan...
*Buussssssssss*

" Horeee..... Yeaaa.. Yeaaa.. " teriak kami.
Para wanita yang haus akan kebebasan ini langsung bertebaran di tepian ombak.
Kami berlari-larian, loncatan-loncatan dan berteriak sekencang mungkin. Rasanya tenang sekali melihat ombak yang menyatu dengan langit biru.
suara deru ombak dikalahkan dengan tawa bahagia kami saat itu.
Rasanya tak pernah ingin meninggalkan moment-moment seperti ini...

#nowplaying Complete- SNSD


" I Love Jogjakarta......" desis saya.

thanksfull : anak-anak Spectra crew


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Ku Jawab "Tanda Tanya" mu

Aku bukan orang yang bisa membaca bahasa tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga tidak bisa menebak gerak gerik tubuh seseorang yang masih terus menunggu seseorang bertahun-tahun lamanya. Yang aku alami tidak ada perubahan apapun, semua berjalan ala kadarnya. Jika bagimu mencintai secara diam- diam itu adalah tanda tanya, bagiku itu seni mencintai. Aku tidak perlu tahu dia memiliki perasaan yang sama denganku. Yang cukup aku tahu bahwa mencintai itu adalah anugrah.  Oleh sebab hatiku menjadi damai ketika bayangnya bersemayam dalam pikiranku, mengayunkan imajinasi seolah aku dengannya berkelana dalam negeri dongeng 1001 malam ialah k etika aku adalah yasmin dan dirinya seorang aladin. Mengelilingi dunia dengan karpet terbang sambil bernyanyi "A whole New World; atau Atau seperti kisah princess disney. Anggap saja aku seorang cinderella dan dirinya adalah pangeran, kami berdua berdansa semalaman ;atau  Menjelma seperti snow white yang tertidur sampai akhirnya di