Langsung ke konten utama

Syukur Tiada Henti

"When becoming someone, never give up. There are a lot of people that want to get the same place as you. " [Shanon N]

Tak sangka dengan segala hal yang saya dapatkan ini. Suatu hal yang sebelumnya tidak pernah saya sentuh bahkan raba. Jangankan demikian, membayangkan pun tidak pernah.
Bulan September tahun lalu saya di beri amanah oleh atasan saya untuk mengatur keuangan perusahaan,
Saya tidak pernah terfikir sampai di titik ini. Sungguh di luar dugaan. Saya di embankan amanah untuk mengatur keuangan perusahaan.
Keraguan? sudah pasti. 
"Apakah saya mampu?" 
"Bagaimana cara mengaturnya?"
" Lalu, pandangan orang dengan posisi saya ini bagaimana?"
Selama saya bergaul di lingkungan sosial yang saya pahami tentang Keuangan itu adalah sosok yang menakutkan Banyak hal yang membuat seseorang yang berada di posisi ini di pandang minus. Uang ! You know-lah Uang adalah alat vital dan begitu sensitif. Sedikit saja ada ketelodoran sudah dianggap yang tidak-tidak. 
Entahlah mungkin ini hanya ketakutan saya saja tapi yang pasti menjalani tugas seperti ini akan sangat berat sekali. Terlebih pengalaman dan tingkat pendidikan saya yang belum mencapai level itu (haruskah?)

Membuang pandangan terhadap orang yang berpikiran negatif adapula orang yang memuji. Bukan memuji! lebih tepatnya sebagian dari mereka beranggapan bahwa langka sekali mendapatkan kesempatan baik seperti yang saya dapakan saya ini. 
Sarjana-sarjana diluar sana sedan bersusah payah mengikuti job fair, melamar kesana kemari untuk mendapatkan jabatan yang sesuai dengan pendidikannya sedangkan saya hanya perlu menunggu 1 Tahun untuk bisa sejajar dengan orang yang mengikuti pendidikan selama 4 Tahun, bacalah S1.

Ya, tidak bisa dipungkiri faktor keberuntungan menjadi satu elemen terbesar di hidup saya ini. 
Dan saya sangat syukuri itu.

Sehari - dua hari, seminggu - dua minggu... banyak sekali tragedi yang terjadi dan kebanyakan adalah kesalahan. 
Salah tulis nomor rekening di giro, salah tulis rekening di slip setor yang pada akhirnya jadi kerjaan dua kali karena uang tersebut mau tidak mau harus masuk di rekening yang semestinya, dan dapat tolakan kliring dari bank gara-gara kurang satu nomor di rekening tujuan. 
Pokoknya ~ satu minggu ditemani dengan migran dan mimpi buruk. Sampai-sampai selalu ngigau giro tiap malam...Ihh! Ngeri.....
Untungnya punya atasan baik dan mengerti... beberapa kali saya punya salah tidak di marahi justru di beri dukungan agar tidak lagi terjadi kesalahan. Karena selalu di mengerti itu saya jadi malu dan bertekad untuk tidak salah dan salah lagi....


Hari demi hari tekad pun di bulatkan namun bukan hidup namanya kalau tidak ada pengganjal. Pengganjal yang membuat saya terkadang mengundang tingkat emosional ~ adaaa sajaa... dan beberapa kali saya ingin mengatakan ' saya lelah, saya tak sanggup, saya menyerah ' tapi saat itu juga saya di hadapkan dengan situasi bahwa saya harus melewati itu semua... karena ini adalah permulaan. PERMULAAN DITA!! teriakan-teriakan kecil itu menyeruak dari dalam hati dan memacu saya untuk bangkit dan bangkit lagi.  


Alhamdulillah... 8 bulan ini saya sudah mulai bisa mengikuti ritme yang di arahkan Direksi-Direksi saya. 

Kalau dipikir sungguh ajaib. Dulu saya yang tidak bisa apa-apa (hanyalah seorang penjaga toko baju) kini mulai belajar untuk bisa membuat laporan arus kas, mulai mengerti perbankan, mulai mencoba dunia teknisi juga seperti Rencana Anggaran Bangunan dan material-material apa saja yang di butuhkan untuk membuat satu rumah serta total biayanya.. satu hal yang paling berkesan adalah bisa bertatap muka dan berbincang-bincang langsung dengan orang-orang hebat.
Impian yang dulu pernah saya tulis di buku diary, akhirnya terjawab. Dengan cerita yang sulit saya nalar dengan akal sehat. 

"Allah memang tidak pernah membahagiakan seseorang secara setengah-setengah..."
Saya percaya itu meskipun rencananya tidak sesuai dengan apa yang sudah dirancang.. Tapi sekali lagi itulah Allah SWT hasil yang diberikan selalu baik  :')


**


  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul...

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Tentang 11 Januari

Foto : Internet Inilah kami saat bersama setelah ikrar suci yang kami ucapkan di 11 Januari tiga tahun silam. Bagi saya 3 tahun waktu yang cukup untuk bisa saling memahami satu sama lain.  Kami biasa melewatkan waktu pagi setelah sholat shubuh dengan duduk santai berdua di gazeboo ditemani coklat panas, donat toping keju dan embun pagi untuk sekedar berdiskusi tentang toko kue yang kami bangun bersama sejak tahun 2010, lalu pekerjaan utama kami sebagai karyawan saya di perusahaan developer dan dia di bidang advertisiment . Dialah imamku dan akan menjadi ayah dari anak-anakku kelak. Kami memang belum dianugrahi mahluk-mahluk kecil namun kami berkeyakinan suatu saat mahluk kecil itu akan datang dan meramaikan rumah kami.  Kali ini saya akan membuat pengakuan, kali ini saya ingin berseru, " Saya bangga dan akan selalu bangga punya dia!".  Mungkin ini terkesan berlebihan tapi itulah yang saya rasakan dia selalu setia menemani saya, dia yang memberikan motivasi...