saya hanya bisa geleng-geleng kepala memperhatikan tingkah aneh satu teman saya belakang ini.
Bisa dikatakan dia ini wanita yang sedang di mabuk cinta.
Sebutlah Ririn (nama samaran)
Kurang lebih sudah dua minggu ini saya sering bertemu dengannya,
Ririn adalah salah satu relasi di perusahaan temapat saya bekerja.
Terhitung dalam seminggu ini kami sudah bertemu dengannya sebanyak 3 kali.
Bulan-bulan sebelumnya sih boro-boro sampai 3 kali. Satu kali seminggu saja tidak pernah,
Ada dua alasan kenapa saya bisa bertemu sering dengannya...
Alasan pertama, karena setiap bulan wajib mengadakan kunjungan ke kantor saya. Makanya kami bertemu.
Alasan kedua, karena MISI CINTA.
Misi Cinta Ririn yang mengharuskan saya lagi dan lagi bertemu dengannya.
.
Misi Cinta Ririn itu adalah Esa (samaran).
Esa dimana dan sedang apa, Ririn pasti tahu.
Makanan kesukaan, kebiasaan yang dilakukan Esa, warna kesukaan.
sampai kegiatan sehari-hari Esa, Ririn pun hafal.
Waaawww!!!
"beginikah yang dikatakan cinta? apa memang seperti menyikapi sebuah cinta?"
Oke! Fisikly, Esa bisa di kategorikan pria idaman.
wajah tampan, badan proposional, dan punya selera humor yang tinggi.
--WAJAR--
Hemm...
Tapi jujur, saya benar-benar baru melihat pengorbanan wanita untuk pria yang dicintainya.
Luar biasa dan diluar logika.
menurut saya cinta juga butuh logika.
Yang saya salut itu adalah niat- nya.
Ririn punya satu misi, dimana satu hari ketika hari penting* untuk Esa datang. (*penting= hari wisuda)
Ririn membuat satu kejutan,
Misi Ririn adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya foto-foto Esa.
Entah itu Esa yang sedang tertawa, makan, garuk-garuk kepala, tepok jidat, bahkan dia sedang ngupil pun ..hohoho!*berlebihan*
Yah, yang buat saya salut sekaligus ngelus dada.
Apapun kegiatan yang dilakukan Esa, Ririn pasti tahu dan sebisa mungkin ia kejar dan menshootingnya diam-diam.
Layaklah dia disebut paparazi.
Gila-gila-gila!
***
Ini nih satu pengalaman saya bersama Ririn yang tidak akan saya lupakan untuk misi gila cinta-nya.
Sabtu sore, di pertengahan bulan Desember ini
Esa mengisi acara pentas seni di salah satu universitas.
Yang saya Esa punya kegiatan sampingan selain konsultan
Diluar jam kantor ia terkadang menjadi drumer untuk band pengiring di acara pernikahan atau panggung pentas seni juga di kafe-kafe.(copas : Ririn)
Gilirannya di sabtu sore itu, Esa mengisi acara di salah satu Universitas Bandung.
Kali ini saya jadi ikut terseret dalam misinya tersebut.
Entah bagaimana ceritanya saya jadi tahu alurnya tersebut.
yang pasti , satu hari itu saya menjadi kamerawati* (cowo=kamerawan, cewe=kamerawati???)
pokonya apapun namanya.
Nah, sore itu Esa tampil sebagai band tuan rumah.
Ririn sudah jauh hari membooking handycam yang notabene-nya milik kakak saya.
"aku ingin video-in dia.. boleh ga aku pinjam? boleh yaa? yaa?"
"yaa.. boleh kok. nanti aku tanya dulu deh sama kakak, takutnya sih di pake."
"oke, oke " *tingting
"ih , genit! "
Hari 'H' pun tiba.
saya pun diijinkan membawa handycam oleh sang kakak.
saya berangkat menuju TKP.
Disana Ririn beserta 3 kawannya sudah menunggu di bawah rintikan hujan.
"haduuh.. maaf yaa jadi lama nunggunya" mengangguk-anggukan kepala seperti salam orang jepang.
" ga papa kok. Yuk masuk !" Ririn menarik tangan saya.
"Lho? aku?. aku kaaan...." sambil tunjuk diri.
"udah pokoknya kamu bantuin aku shoot Esa pas lagi main drum. kamu kan yang tahu caranya"
"tapi, tapi..."
"pleaasseee...." Ririn mengiba.
Tak tega melihatnya. saya pun mengiyakan.
Namun, sungguh sangat mengecewakan.
Yang dinanti-nanti malah sudah tampil dan sudah pulang.
.....
Tapi ide Ririn tidak tumpul.
Ia masih punya kegigihan untuk menyelesaikan misi-nya tersebut.
Ririn mengejar management bandnya.
Walalupun tidak mudah untuk berbicara pada pihak panitia
Dengan sedikit rayuan dan menjelaskan tujuan akhirnya kami pun diijinkan ke satu ruangan milik mereka.
Untungnya mereka (teman-teman satu band dan tim management Esa) sangat hangat pada kedatangan kami.
Ririn meminta mereka untuk mengucapkan kesan dan pesan untuk Esa yang akan menjelang hari Wisuda-nya.
mereka pun melakukannya dengan suka cita.
Dan disitulah, saya memiliki profesi baru sebagai kamerawati.
hehehe!
Cukup bahagia bisa membantu Ririn
Dan masih cukup membingungkan dengan sikap antusiasme Ririn untuk Esa.
Seberapakah istimewanya Esa dimata Ririn?
"aku cuma ingin berkesan dengan apa yang aku lakuin untuk dia.
Pokoknya, aku ingin semua foto-nya di albumkan dengan sentuhan keterangan di setiap fotonya.
Dan video yang berisi kesan dan pesan dari orang-orang terdekat Esa.
Berharap setelah ini aku akan tahu isi hati dia untuk aku seperti apa."
---pengakuan Ririn---
Komentar
Posting Komentar