![]() |
oleh @ditadlestari |
Ilustrasi gambar :
Malam di bulan Oktober perjalanan pulang dari Bali menuju Bandung dengan pesawat kelas ekonomi. Malam itu sepertinya hujan akan turun ke bumi.
Setelah selesai mendengarkan intruksi dari awak kabin, pesawat berancang-ancang untuk take off . Dengan kecepatan 250 knots pesawat melaju menuju 10 ribu kaki.
Tak berapa lama pesawat sedikit berguncang seperti ada turbelensi tapi sepertinya pesawat hanya sedang berbenturan dengan gumpalan awan hitam. Terlihat kilatan cahaya putih di balik jendela pesawat seakan mereka sedang saling sapa menembus awan gelap dan menampilkan kehebatannya diatas bumi. Begitupula dengan angin yang juga tak mau kalah ikut memeriahkan pertunjukan malam itu.
Wajahku tak pernah berpaling dari pandangan di luar jendela. Dalam hati aku khawatir, sedikit. Takut guncangan itu menjadi sebuah mimpi buruk. Maklum saat itu adalah pengalamanku yang pertama naik pesawat. Terkadang aku malu menceritakannya.
Saat pesawat sudah mencapai 30 ribu kaki dan lampu indikator belt mati barulah aku merasa tenang.
Aku luruskan posisi duduk, memejamkan mata, ku angkat kedua tangan, mulut komat-kamit membaca Al-Fatihah dan Ayat Kursi sama seperti awak pesawat mengumumkan pesawat akan take off, aku berdoa semoga tidak lagi ada gonjangan karena itu sedikit membuatku merinding lalu Ku aminkan. Dan kembali menengok jendela yang gelap pekat, aku menewarang jauh, mengingat kembali masa dimana aku seringkali bertanya dalam hati "gimana sih rasanya naik pesawat?". Hari ini pertanyaan itu terjawab sudah.
Seperti mimpi tapi nyata benar adanya.Saat pesawat sudah mencapai 30 ribu kaki dan lampu indikator belt mati barulah aku merasa tenang.
Aku luruskan posisi duduk, memejamkan mata, ku angkat kedua tangan, mulut komat-kamit membaca Al-Fatihah dan Ayat Kursi sama seperti awak pesawat mengumumkan pesawat akan take off, aku berdoa semoga tidak lagi ada gonjangan karena itu sedikit membuatku merinding lalu Ku aminkan. Dan kembali menengok jendela yang gelap pekat, aku menewarang jauh, mengingat kembali masa dimana aku seringkali bertanya dalam hati "gimana sih rasanya naik pesawat?". Hari ini pertanyaan itu terjawab sudah.
Alhamdulillah...
Komentar
Posting Komentar