"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."
Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang.
Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.
Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit. Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)
Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipula, atasan saya ini tidak menuntut saya untuk langsung bisa tapi sebatas untuk tahap belajar dan di mengerti .Jadi saya pikir, hajar saja! take it easy.
Kebesokan harinya saya mulai menjadwalkan diri untuk berkeliling. Di lapangan ada 5 calon rumah yang sedang dalam proses. Pertama yang saya lakukan adalah memperhatikan kinerja para pekerja lapang. Setelah hal itu berhasil saya lakukan maka timbulah rasa ingin tahu "Sebenarnya apa sih yang lagi di lakukan pekerja-pekerja itu? tahapan ini di namakan apa?" pertanyaan itu muncul seketika.
Lalu langkah kedua saya adalah bertanya pada yang ahli, sebutlah pengawas lapangan. Saya kemukakan semua pertanyaan yang sudah tersimpan di memori. Dan hal itu saya lakukan berulang-ulang.
Bagaikan anak yang baru bisa ngomong, saya berkicau, tanya ini itu. Misalnya saya tanya arti nge-cor itu apa terus nge-cor itu ngapain aja sampai bahan-bahan material apa aja yang di butuhkan.
Dengan sangat telaten pengawas lapangan pun menjelaskan tahapannya yang terbagi menjadi dua, diantaranya :
Iteman
Iteman ini istilah yang di gunakan untuk menggambarkan bahwa kondisi bangunan sudah di angka persentase 85% dengan kata lain 15%-nya adalah finishing.
Iteman terdiri dari :
- Boplang, Sloof dan Pondasi
- Kolom dan Penyusunan Bata
- Ring Balok dan Ampig
- Pemasangan Rangka Atap dan Gypsum
Semua itu tergantung pihak developer. Sedangkan Gypsum adalah penutupan alang-alang sebuah rumah. Seluruh ruangan termasuk kamar mandi. Jika sudah sampai di tahap ini maka pembangunan layak di katakan 70%
- Penyusunan Genteng Dan Nok
- Pengacian dan Pengeboran
Dan persentase dari tahapan ini adalah 80%
- Pemasangan Keramik
Finishing
15% dari sisa pembangunan ini meliputi pengecatan, membuat kusen, pemasangan pintu, instalasi listrik dan pemasangan mesin pompa air.
**
Jika semuanya sudah dikatakan benar dan layak,maka di buatkan surat Berita Acara Serah Terima dari developer kepada pemilik baru rumah tersebut.
**
Bukan waktu yang sebentar untuk saya bisa menguasai semuanya. Sedikit demi sedikit saya sudah mulai bisa menyerap input-input yang saya terima dari beberapa narasumber tentang pembangunan rumah dan tentunya sangat besar sekali manfaatnya untuk saya.
Jadi untuk sekarang ini saya akan urungkan niat saya mengeluh dan protes kepada atasan. Yah walaupun sedikit ingin menyuarakan isi hati soal timbal balik-nya : salary
:p
Sangat bermanfaat ilmunya, terima kasih
BalasHapus