Langsung ke konten utama

One Day.

Ku lihat begitu pulas sekali dia dalam tidurnya. Sepertinya dia sangat kelelahan.
Ku usap keningnya dengan penuh rasa kasih. Ku perhatikan bentuk wajahnya. Lalu aku biarkan jari-jariku menyentuh pipinya, bulu matanya dan alisnya yang hitam, karena itulah yang aku sangat suka dari wajahnya :) 
Sesekali di lelap tidurnya ia mendengkur, itu jelas mendadakan bahwa ia sangat lelah.
Dan rasanya tahu alasan kenapa ia begitu lelah seperti ini, ia tengah berjuang untuk masa depannya.

**

Aku alihkan perhatian pada ponsel pribadiku dan membuka folder khusus kumpulan pesan masuk darinya. Ku baca satu per satu dan tertarik pada satu pesan ini :
Doain cepet lulus ya yang (:sayang)?Cepet Lulus Cepet Usaha Cepet Nikah. amin amin amin. 

Yang kubalas dengan satu kata singkat :
Amin.

Kini lelaki ini tepat berada di hadapanku. Dan tertidur di pangkuanku, tangan kirinya masih sangat erat menggegam jemari tanganku.Seolah tak ingin terlepas, ia simpam gengaman itu di dadanya

Bathinku berbisik:
Tuhan, sepertinya aku mulai terbiasa dengannya. Saat aku jauh dengannya seperti ada yang mengganjal, aku rindu padanya.
Dan jika ia terus ada di dekatku, aku nyaman.
Apa benar ini cinta?
Lalu, semua kata indah yang diungkapkannya untukku itu jujur dan tulus? atau hanya ingin membuat aku tersipu sementara lalu ia pun akan berlalu?
Tapi Ah, cukuplah aku dengan pikiran seperti ini. Yang perlu aku tahu hanyalah rasa ini sudah mulai bersemi. Tinggal mencoba agar bunga cinta ini terus merekah.
Untung bagaimana selanjutnya Engkaulah yang mengatur segalanya. Dan ku percayakan kepadaMu takdir jodohku ...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul...

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Tentang 11 Januari

Foto : Internet Inilah kami saat bersama setelah ikrar suci yang kami ucapkan di 11 Januari tiga tahun silam. Bagi saya 3 tahun waktu yang cukup untuk bisa saling memahami satu sama lain.  Kami biasa melewatkan waktu pagi setelah sholat shubuh dengan duduk santai berdua di gazeboo ditemani coklat panas, donat toping keju dan embun pagi untuk sekedar berdiskusi tentang toko kue yang kami bangun bersama sejak tahun 2010, lalu pekerjaan utama kami sebagai karyawan saya di perusahaan developer dan dia di bidang advertisiment . Dialah imamku dan akan menjadi ayah dari anak-anakku kelak. Kami memang belum dianugrahi mahluk-mahluk kecil namun kami berkeyakinan suatu saat mahluk kecil itu akan datang dan meramaikan rumah kami.  Kali ini saya akan membuat pengakuan, kali ini saya ingin berseru, " Saya bangga dan akan selalu bangga punya dia!".  Mungkin ini terkesan berlebihan tapi itulah yang saya rasakan dia selalu setia menemani saya, dia yang memberikan motivasi...