Langsung ke konten utama

Ku Jawab "Tanda Tanya" mu

Aku bukan orang yang bisa membaca bahasa tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga tidak bisa menebak gerak gerik tubuh seseorang yang masih terus menunggu seseorang bertahun-tahun lamanya. Yang aku alami tidak ada perubahan apapun, semua berjalan ala kadarnya.

Jika bagimu mencintai secara diam- diam itu adalah tanda tanya, bagiku itu seni mencintai.
Aku tidak perlu tahu dia memiliki perasaan yang sama denganku.
Yang cukup aku tahu bahwa mencintai itu adalah anugrah. 
Oleh sebab hatiku menjadi damai ketika bayangnya bersemayam dalam pikiranku, mengayunkan imajinasi seolah aku dengannya berkelana dalam negeri dongeng 1001 malam ialah ketika aku adalah yasmin dan dirinya seorang aladin. Mengelilingi dunia dengan karpet terbang sambil bernyanyi "A whole New World; atau
Atau seperti kisah princess disney. Anggap saja aku seorang cinderella dan dirinya adalah pangeran, kami berdua berdansa semalaman ;atau 
Menjelma seperti snow white yang tertidur sampai akhirnya dia datang sebagai sosok pangeran yang akan memberi kecupan untuk membangunkanku dalam mimpi panjangku.
Apapun itu aku bahagia mencintainya, tak nyata sekalipun. 
Ya! Sesederhana itu.

Namun kembali lagi aku adalah aku, kamu adalah kamu. 
Aku tak pernah bisa memaksakan hasrat keingin tahuanmu tentang hal yang dinamakan RASA.

Ketika kamu mengutarakan semua itu, aku hanya bisa menjawab satu kata :Terimakasih.

Terimakasih telah menanamkan aku dalam pikiranmu, memberikanku ruang khusus dihatimu.
Hati ini tak bisa berdusta, rasa haru memuncah ketika mendengarkan semua pernyataan yang terlontar dari lisanmu. Membayangkan bagaimana bisa ada seseorang yang sekian lama memendam rasa padaku, karena yang aku tahu itu hanya terjadi dalam film drama romantis saja kalaupun ada dalam dunia nyata aku terlalu jauh dari kata pantas untuk mendapatkannya. 

Sepersepuluh abad telah menjadi Tanda Tanya Besar dalam pikiranmu tentang balasan perasaanku.
Menunggu waktu yang tepat untuk bicara berdua, menanyakan kembali hal sama "Apa ada perasaan itu?sedikit saja."
Ucapan itu yang terpatri dalam pikiranku bahkan sampai detik ini. Jika hati ini diibaratkan sebuah ruang dengan beberapa sekat mungkin aku akan menelusuri setiap ruangan, mencari ruang kosong yang tersisa untuk aku simpan dengan baik perasaanmu bila perlu akan aku rawat perasaan itu dengan baik, menyiraminya dengan rasa syukur dan kasih agar kelak tumbuh menjadi cinta yang indah. Namun, sekali lagi aku tidak menemukan ruang itu. Entah mengapa, aku pun tidak mengerti dengan hal itu. 

Satu hal dariku terimakasih atas setiamu yang pernah tidak aku perdulikan. 

Untuk kesekian kalinya maaf bila sudah membuatmu kecewa atau justru penjelasanku kali ini membuatmu lega? Ku harap demikian.

Sepenggal melodi puisi dari @melodidalampuisi yang mewakili perasaanmu 


.. Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu, dan kamu masih menunggunya dengan setia





Untuk mu yang menanyakan kembali rasa itu. 




April, 2016
Dita D Lestari


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur