Hai Astraea, dewi kesucian dan kemurnian.... apa kabar?
Aku punya cerita untukmu hari ini. tapi janji ya, cukup kita berdua saja yang tahu..
^_^
Dewiku, beberapa hari yang lalu aku mengalami suatu hal yang luar biasa. Dalam sekejap membuat hatiku tersipu sampai-sampai kedua pipiku merah merona karena ini.. Kalau kamu bertanya ini soal cinta maka akan aku jawab BUKAN. Maka, akan aku jelaskan sekarang. Hal baik yang membuat aku begini adalah tentang sebuah penghargaan. Penghargaan bagi diriku sendiri.
Kamu tahu, dulu aku merasa begitu tak berdaya dan selalu bersembunyi dalam tempurung. Aku terlalu takut untuk bertindak sehingga rasa ketidakpercayaan mendominasi diri ini. Tapi seiring waktu aku belajar dan mulai memberanikan diri untuk keluar dari rasa malu. Dan akhirnya aku pun berhasil. Jika mengingatnya sungguh tak menyangka bisa sampai di titik ini. Secara sadar dan tidak sadar, mengerti atau tidak mengerti aku menyebut hasil yang aku dapatkan ini adalah sebuah "Reward Kepercayaan" yang diberikan oleh mereka untukku.
Mungkin ini terlalu cepat ku ceritakan kepadamu. Tapi, berhubung daya ingatku lemah . Tak ada salahnya kan (?)
Baiklah, akan aku persingkat. Selasa kemarin setelah melewati meeting panjang dan melelahkan aku bergegas membereskan alat kerjaku; Laptop, alat tulis dan sebagainya aku kemas rapih ke dalam tas besar. Sampai pada saatnya aku menggendong tas besar itu aku pikir ini lebih sekedar dari karyawan tapi menyerupai backpacker sejati. Ditambah map biru plastik berisi file hardcopy yang setia ku jinjing kemana saja.
Setelah adzan maghrib, aku siap pulang.
Aku menyusuri petak lantai menuju ruang kerja atasanku itu, Pak Bambang dan Pak Andi. Sekedar menyapa sekalian pamit pulang. Lalu mereka menyambutku dengan ramah dan mengucapkan selamat jalan dan mendoakanku agar selamat sampai tujuan. Aku lihat mereka pun mulai sibuk membereskan alat perangnya setelah meeting tadi. Tak lama, mereka pun akan ikut menyusulku pulang.
Setelah pamit, aku turun ke lantai bawah menuju halaman depan kantor. Setelah menuruni 14 anak tangga kantor, suara langkah kaki pun menyusul dari ruang atas kantorku. Lalu, ikut mengiringi sampai di tangga terakhir.
Aku menoleh dan ternyata itu Pak Andi, Sang Komisaris.
Aku melanjutkan langkahku ke arah pintu keluar kantor. Disusul Pak Andi dan Pak Bob dibelakangnya.
Dengan sedikit candaan, Pak Andi membuka obrolan kecil, " Udahh.... kamu ikut aja sama saya. Itu motornya angkat ke bagasi!"... Canda Pak Andi.
" Yah pak, kalo diangkat ke bagasi sayang mobilnya. tar lecet-lecet ..." Polosku.
" Hahaha...." Balasnya..
Begitulah pak Andi , beliau memang gemar bercanda. Jadi tak sungkan untuk aku bicara dan balik membalas candaannya itu. Karena beliau Sang Komisaris yang tidak Bossy.
Tak kalah dengan Pak Andi , Pak Bob pun sangat senang membuat aku tertawa. Beliau begitu baik, murah senyum dan mengerti...
Padahal dudukan beliau adalah sebagai Direktur Utama. Tapi dengan kesederhaannya itu buatku semakin kagum dan menghormatinya.
Obrolan kecil pun tidak hanya sampai di situ, secara tiba-tiba keluar kata-kata dari kedua atasanku yang membuat pipiku merah merona...
Inilah inti dari yang ingin aku sampaikan padamu, Dewi Astraea.
Setelah aku memanaskan motordan mengambil gas agak dalam Pak Bob yang berdiri di sebelah Pak Andi sambil memandangiku berucap satu kalimat , " Yah.. Dit, kamu di rebutin nih !" Seru Pak Bob.
Aku yang tidak tahu menahu mendadak memberhentikan suara mesin motor lalu ikut bertanya. " Direbutin? maksudnya apa ya pak?"taruh senyum malu..
" Iya, nanti setelah beres proyek di sini ikut saya kerja di travel milik saya ya?!" seru Pak Andi sambil mendekatiku.
" Hah?" jawabku bingung.
" Eh, Pak Andi. Dita sudah saya tawarkan kerja di proyek saya yang lain lho, dita juga sudah mau. " tengkas Pak Bob,
Aku jadi bingung dengan dialog mereka berdua, tapi tak lama aku tahu maksud keduanya.
Memang benar pak Bob pernah menawarkanku bekerja di perusahaannya setelah proyek penjualan rumah ini selesai. Aku bergembira sekali menyambut penawarannya itu. Ternyata masih ada yang mempercayai ku . Sungguh sangat bersyukur karena masih ada orang yang mau menerima lulusan SMA dengan pekerjaan standarisasi D3. Setidaknya, aku tidak merasa rendah diri lagi ^_^
Tak lama obrolan ringan itu pun semakin menarik,
Pak Andi memberikan penawaran yang fantastik jika aku bisa bekerja di tempatnya, katanya dengan bekerja di tempatnya itu akan memiliki peluang besar untuk ke luar negri. LUAR NEGERI??? WAaawww...*
Tapi di balas lagi dengan candaan Pak Bob yang mengatakan kalau bisa bekerja di tempatnya tentu aku akan merasakan semua tempat proyeknya yang beliau punya, Keliling Kota dan Luar Kota.
" Hahahaha...." Aku tertawa mendengar promosi beliau - beliau ini.
Ada rasa haru sekaligus "proud myself".
Aku menebarkan senyum lalu kembali izin pulang sambil membawa pipi merahku ke rumah ... dan hari itu pun berlalu..
**
Astraea, aku senang sekali . Ternyata kerja kerasku saat ini tidaklah sia-sia. Setidaknya aku tahu, bahwa masih ada orang yang menilaiku secara baik. .Kini aku semakin yakin dengan rencana Allah kepadaku begitu indah.
Aku sadar inilah cara Allah memberiku kebahagiaan ~ Terimakasih dengan sangat ^_^
Komentar
Posting Komentar