Langsung ke konten utama

1 : 10 : 32 Untuk Tyo dan Kesha

Tempo hari Tyo telepon Kesha pagi hari sekali.

Kesha masih setengah sadar mengangkat teleponnya.

Dari jauh suaranya terdengar semangat sekali membangunkan Kesha.

"Sayaang.. ayo banguun.
Bangun woi, sholat." . Nada penyemangat Tyo untuk Kesha

"Hoamm... jam berapa ini? ". tanya Kesha sayu

"Setengah 6. sholat dulu gih mumpung masih ada waktu. Nanti saya telepon lagi"

" hemm... iya..."

"jangan iya aja, udah bangun belum?"

" iyaa.."

"ya udah. 15 menit lagi saya telepon lagi. "

"oka!"

" Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam"

**
Setelah beres sholat, telepon berdering kembali.
Ringtone 'Pretty Boy- M2m' menandakan panggilan masuk dari Tyo.

"Halo, assalamualaikum. udah sholat?" Tyo menyapa

"udah". jawab singkat Kesha

"udah sarapan?"

"belum. masih jam 6."

"ya udah nanti jangan lupa sarapan sebelum berangkat kerja"

"oka!"

"kok singkat jawabnya? ga suka ya di telepon?" Tyo heran.

"engga. masih ngantuk aja ! " Kesha ketus.

"ya sudah atuh tidur lagi aja ya" tetap sabar dan datar

" ga kok! jangan di tutup ya...."

--telepon hening sejenak--

" kok diem?" tanya Kesha

"ga apa apa" jawab Tyo.

"daripada hening. kalo mau tutup teleponnya boleh kok. sayang pulsanya jalan terus." Kesha mulai emosi

"kok gitu ngomongnya?"

"ga apa-apa."

"sekarang kamu beda ya?" Tyo mulai memanas

"beda kenapa?"

"beda aja. udah bosen ya sama saya?"

"bosen ? ya ga lah.."

"abis sekarang ketus yaa..."

"hemm... bukan bosen tapi sedikit mikir"

"mikir gimana?"

"yah.. mungkin karena situasi.
Hubungan kita kan bukan sehari dua hari. Sudah 6 tahun kita jalani ini. Umur saya pun semakin bertambah.
Mungkin dulu, masih sangat kecil saya memaknai suatu hubungan antara laki-laki dan perempuan yang saling menyukai.
tapi sekarang berbeda.
Kita bukan anak kecil yang menganggap cinta adalah cinta monyet. ngerti kan?"

"cinta monyet- cinta sesaat?"

"kalau dulu cinta ya cinta, kalau sekarang cinta ya masa depan.

--Percakapan pun kian memanas--

" saya masih tidak mengerti kata-kata kamu.
apa kamu sudah menemukan pria lain yang lebih dari saya?

"tidak." singkat Kesha.

"lalu?" Tyo semakin bingung.

"saya tidak tahu. " tegas Kesha

" saya paham.
kamu memikirkan masa depan nanti kamu akan seperti apa hidup dengan saya yang berpenghasilan pas-pas-an, seperti itu kah yang kamu maksud?"
jujur saja,
saya rindu cerita kita dulu.
cinta yang kamu sepelekan itu (:cinta monyet).
justru itu yang berharga.
Cinta yang tidak harus berpikir.
Cinta yang tidak perlu bermateri.
Hanya cinta yang diperjuangkan.
Hanya ada cinta yang di rasa bukan logika
Cinta monyet itulah yang sebenarnya sejati." . jelas Tyo

Seketika menjadi HENING

Kesha menahan helaan nafasnya yang tersedak karena tak kuasa menahan haru.
dengan nada yang terbata-bata, Kesha pun memulai pembicaraan lagi.

"Tyo, banyak hal yang membuat saya berfikir untuk menjalani hubungan ini
kamu benar mengenai cinta.
tapi itu bukan konteks untuk gaya hidup saat ini.
Saya bicara seperti ini karena tidak ingin kelak saya terutama kamu jadi kecewa.
Kini semuanya sudah berbeda.
Semakin dewasa kita akan semakin matang. Dan logika akan berjalan seiring waktu.
Hidup tidak cukup jika hanya memikirkan cinta.
terlebih, .
saya juga merasa hubungan kita tidak seistimewa tahun-tahun pertama" Lantang Kesha.

Dengan suara lirih Tyo menjawab,
"Apa yang sebenarnya terjadi Kesha? kamu sungguh berubah.
Dan saya tidak mengenal kamu yang sekarang.
sama sekali tidak.
Kesha yang dulu saya kenal tidak pesimis seperti ini.
Kamu yang sering mengatakan pada saya, saya harus berjuang agar kelak kita bisa hidup sama-sama.
Kamu yang mengatakan apapun rintangannya di hubungan kita, kita harus tetap sama-sama.
Kamu yang mengatakan kita harus saling setia. Dan saya tetap setia.
Kamu menginginkan saya menjadi pria yang bertanggung jawab, dan itu sedang saya lakukan.
Kamu terus memotivasi saya untuk belajar menjadi yang terbaik
tapi kenapa semuanya seperti ini.
Seolah-olah kamu ingin mengakhiri semuanya
Kenapa Kesh?
Kenapa ?
Apa kamu memang benar-benar bosan dengan saya?
tolong jawab.
kalau memang demikian saya akan lepaskan kamu."


" .... saya sungguh bingung Tyo.
Saya , saya tidak mengerti dengan perasaan ini.
tolong jangan minta saya menjawabnya.
saya tidak tahu.
saya cinta kamu dan kita sudah menjalani semua ini selama 6 Tahun.
apa kamu tidak merasakan hubungan kita begitu monoton.
kamu rajin menelepon saya, membangunkan pagi-pagi untuk mengingatkan sholat.
kamu rajin menanyakan kabar saya, bertanya sudah sarapan? sudah makan siang? makan malam?
saya sedang apa dan dimana?
lalu kita saling diam dalam percakapan dan itu tidak sebentar.
saya pun marah.
kamu meminta maaf
saya memaafkan
dan terus seperti itu.
Saya kira tidak ada satu hal yang istimewa dalam hubungan kita."

Kesha pun menangis

"cup-cup-cup.
Kesha sayang, jangan nangis ya.
kamu tidak perlu jawab pertanyaan saya, karena saya sudah menarik lagi ucapan saya tadi.
Saya mengerti kamu pasti lelah menghadapi sikap dingin dan acuh saya.
Sekarang saya paham hati kamu.
Saya akui saya memang tidak pernah membuat kamu merasa menjadi istimewa dalam bentuk nyata.
seperti kejutan atau ritual khusus di setiap anniversary year day kita.
Tapi, jika kamu merasakan perhatian saya tulus untuk kamu.
sungguh.
Dan untuk masa depan tolong bantu saya agar saya bisa buktikan kepada siapapun bahwa saya mampu bertanggung jawab untuk kamu. "

"Ya Tyo,
saya tahu, tapi...."

" tapi kenapa kesh?"

" gak kok ga pa-pa.
sudah siang, kamu mandi ya.
nanti kamu telat berangkat kerja."

" ya sudah, jangan menangis lagi ya Kesha.
Tyo sayang Kesha selalu"

" makasih Tyo, Kesha juga sama.
maaf pagi-pagi sudah buat emosi ya."

" ga apa-apa kok . hehehe...."

KLIK*


1:10:32 percakapan via seluler pun selesai.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul...

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Tentang 11 Januari

Foto : Internet Inilah kami saat bersama setelah ikrar suci yang kami ucapkan di 11 Januari tiga tahun silam. Bagi saya 3 tahun waktu yang cukup untuk bisa saling memahami satu sama lain.  Kami biasa melewatkan waktu pagi setelah sholat shubuh dengan duduk santai berdua di gazeboo ditemani coklat panas, donat toping keju dan embun pagi untuk sekedar berdiskusi tentang toko kue yang kami bangun bersama sejak tahun 2010, lalu pekerjaan utama kami sebagai karyawan saya di perusahaan developer dan dia di bidang advertisiment . Dialah imamku dan akan menjadi ayah dari anak-anakku kelak. Kami memang belum dianugrahi mahluk-mahluk kecil namun kami berkeyakinan suatu saat mahluk kecil itu akan datang dan meramaikan rumah kami.  Kali ini saya akan membuat pengakuan, kali ini saya ingin berseru, " Saya bangga dan akan selalu bangga punya dia!".  Mungkin ini terkesan berlebihan tapi itulah yang saya rasakan dia selalu setia menemani saya, dia yang memberikan motivasi...