Tempo hari Tyo telepon Kesha pagi hari sekali.
Kesha masih setengah sadar mengangkat teleponnya.
Dari jauh suaranya terdengar semangat sekali membangunkan Kesha.
"Sayaang.. ayo banguun.
Bangun woi, sholat." . Nada penyemangat Tyo untuk Kesha
"Hoamm... jam berapa ini? ". tanya Kesha sayu
"Setengah 6. sholat dulu gih mumpung masih ada waktu. Nanti saya telepon lagi"
" hemm... iya..."
"jangan iya aja, udah bangun belum?"
" iyaa.."
"ya udah. 15 menit lagi saya telepon lagi. "
"oka!"
" Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam"
**
Setelah beres sholat, telepon berdering kembali.
Ringtone 'Pretty Boy- M2m' menandakan panggilan masuk dari Tyo.
"Halo, assalamualaikum. udah sholat?" Tyo menyapa
"udah". jawab singkat Kesha
"udah sarapan?"
"belum. masih jam 6."
"ya udah nanti jangan lupa sarapan sebelum berangkat kerja"
"oka!"
"kok singkat jawabnya? ga suka ya di telepon?" Tyo heran.
"engga. masih ngantuk aja ! " Kesha ketus.
"ya sudah atuh tidur lagi aja ya" tetap sabar dan datar
" ga kok! jangan di tutup ya...."
--telepon hening sejenak--
" kok diem?" tanya Kesha
"ga apa apa" jawab Tyo.
"daripada hening. kalo mau tutup teleponnya boleh kok. sayang pulsanya jalan terus." Kesha mulai emosi
"kok gitu ngomongnya?"
"ga apa-apa."
"sekarang kamu beda ya?" Tyo mulai memanas
"beda kenapa?"
"beda aja. udah bosen ya sama saya?"
"bosen ? ya ga lah.."
"abis sekarang ketus yaa..."
"hemm... bukan bosen tapi sedikit mikir"
"mikir gimana?"
"yah.. mungkin karena situasi.
Hubungan kita kan bukan sehari dua hari. Sudah 6 tahun kita jalani ini. Umur saya pun semakin bertambah.
Mungkin dulu, masih sangat kecil saya memaknai suatu hubungan antara laki-laki dan perempuan yang saling menyukai.
tapi sekarang berbeda.
Kita bukan anak kecil yang menganggap cinta adalah cinta monyet. ngerti kan?"
"cinta monyet- cinta sesaat?"
"kalau dulu cinta ya cinta, kalau sekarang cinta ya masa depan.
--Percakapan pun kian memanas--
" saya masih tidak mengerti kata-kata kamu.
apa kamu sudah menemukan pria lain yang lebih dari saya?
"tidak." singkat Kesha.
"lalu?" Tyo semakin bingung.
"saya tidak tahu. " tegas Kesha
" saya paham.
kamu memikirkan masa depan nanti kamu akan seperti apa hidup dengan saya yang berpenghasilan pas-pas-an, seperti itu kah yang kamu maksud?"
jujur saja,
saya rindu cerita kita dulu.
cinta yang kamu sepelekan itu (:cinta monyet).
justru itu yang berharga.
Cinta yang tidak harus berpikir.
Cinta yang tidak perlu bermateri.
Hanya cinta yang diperjuangkan.
Hanya ada cinta yang di rasa bukan logika
Cinta monyet itulah yang sebenarnya sejati." . jelas Tyo
Seketika menjadi HENING
Kesha menahan helaan nafasnya yang tersedak karena tak kuasa menahan haru.
dengan nada yang terbata-bata, Kesha pun memulai pembicaraan lagi.
"Tyo, banyak hal yang membuat saya berfikir untuk menjalani hubungan ini
kamu benar mengenai cinta.
tapi itu bukan konteks untuk gaya hidup saat ini.
Saya bicara seperti ini karena tidak ingin kelak saya terutama kamu jadi kecewa.
Kini semuanya sudah berbeda.
Semakin dewasa kita akan semakin matang. Dan logika akan berjalan seiring waktu.
Hidup tidak cukup jika hanya memikirkan cinta.
terlebih, .
saya juga merasa hubungan kita tidak seistimewa tahun-tahun pertama" Lantang Kesha.
Dengan suara lirih Tyo menjawab,
"Apa yang sebenarnya terjadi Kesha? kamu sungguh berubah.
Dan saya tidak mengenal kamu yang sekarang.
sama sekali tidak.
Kesha yang dulu saya kenal tidak pesimis seperti ini.
Kamu yang sering mengatakan pada saya, saya harus berjuang agar kelak kita bisa hidup sama-sama.
Kamu yang mengatakan apapun rintangannya di hubungan kita, kita harus tetap sama-sama.
Kamu yang mengatakan kita harus saling setia. Dan saya tetap setia.
Kamu menginginkan saya menjadi pria yang bertanggung jawab, dan itu sedang saya lakukan.
Kamu terus memotivasi saya untuk belajar menjadi yang terbaik
tapi kenapa semuanya seperti ini.
Seolah-olah kamu ingin mengakhiri semuanya
Kenapa Kesh?
Kenapa ?
Apa kamu memang benar-benar bosan dengan saya?
tolong jawab.
kalau memang demikian saya akan lepaskan kamu."
" .... saya sungguh bingung Tyo.
Saya , saya tidak mengerti dengan perasaan ini.
tolong jangan minta saya menjawabnya.
saya tidak tahu.
saya cinta kamu dan kita sudah menjalani semua ini selama 6 Tahun.
apa kamu tidak merasakan hubungan kita begitu monoton.
kamu rajin menelepon saya, membangunkan pagi-pagi untuk mengingatkan sholat.
kamu rajin menanyakan kabar saya, bertanya sudah sarapan? sudah makan siang? makan malam?
saya sedang apa dan dimana?
lalu kita saling diam dalam percakapan dan itu tidak sebentar.
saya pun marah.
kamu meminta maaf
saya memaafkan
dan terus seperti itu.
Saya kira tidak ada satu hal yang istimewa dalam hubungan kita."
Kesha pun menangis
"cup-cup-cup.
Kesha sayang, jangan nangis ya.
kamu tidak perlu jawab pertanyaan saya, karena saya sudah menarik lagi ucapan saya tadi.
Saya mengerti kamu pasti lelah menghadapi sikap dingin dan acuh saya.
Sekarang saya paham hati kamu.
Saya akui saya memang tidak pernah membuat kamu merasa menjadi istimewa dalam bentuk nyata.
seperti kejutan atau ritual khusus di setiap anniversary year day kita.
Tapi, jika kamu merasakan perhatian saya tulus untuk kamu.
sungguh.
Dan untuk masa depan tolong bantu saya agar saya bisa buktikan kepada siapapun bahwa saya mampu bertanggung jawab untuk kamu. "
"Ya Tyo,
saya tahu, tapi...."
" tapi kenapa kesh?"
" gak kok ga pa-pa.
sudah siang, kamu mandi ya.
nanti kamu telat berangkat kerja."
" ya sudah, jangan menangis lagi ya Kesha.
Tyo sayang Kesha selalu"
" makasih Tyo, Kesha juga sama.
maaf pagi-pagi sudah buat emosi ya."
" ga apa-apa kok . hehehe...."
KLIK*
1:10:32 percakapan via seluler pun selesai.
Kesha masih setengah sadar mengangkat teleponnya.
Dari jauh suaranya terdengar semangat sekali membangunkan Kesha.
"Sayaang.. ayo banguun.
Bangun woi, sholat." . Nada penyemangat Tyo untuk Kesha
"Hoamm... jam berapa ini? ". tanya Kesha sayu
"Setengah 6. sholat dulu gih mumpung masih ada waktu. Nanti saya telepon lagi"
" hemm... iya..."
"jangan iya aja, udah bangun belum?"
" iyaa.."
"ya udah. 15 menit lagi saya telepon lagi. "
"oka!"
" Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam"
**
Setelah beres sholat, telepon berdering kembali.
Ringtone 'Pretty Boy- M2m' menandakan panggilan masuk dari Tyo.
"Halo, assalamualaikum. udah sholat?" Tyo menyapa
"udah". jawab singkat Kesha
"udah sarapan?"
"belum. masih jam 6."
"ya udah nanti jangan lupa sarapan sebelum berangkat kerja"
"oka!"
"kok singkat jawabnya? ga suka ya di telepon?" Tyo heran.
"engga. masih ngantuk aja ! " Kesha ketus.
"ya sudah atuh tidur lagi aja ya" tetap sabar dan datar
" ga kok! jangan di tutup ya...."
--telepon hening sejenak--
" kok diem?" tanya Kesha
"ga apa apa" jawab Tyo.
"daripada hening. kalo mau tutup teleponnya boleh kok. sayang pulsanya jalan terus." Kesha mulai emosi
"kok gitu ngomongnya?"
"ga apa-apa."
"sekarang kamu beda ya?" Tyo mulai memanas
"beda kenapa?"
"beda aja. udah bosen ya sama saya?"
"bosen ? ya ga lah.."
"abis sekarang ketus yaa..."
"hemm... bukan bosen tapi sedikit mikir"
"mikir gimana?"
"yah.. mungkin karena situasi.
Hubungan kita kan bukan sehari dua hari. Sudah 6 tahun kita jalani ini. Umur saya pun semakin bertambah.
Mungkin dulu, masih sangat kecil saya memaknai suatu hubungan antara laki-laki dan perempuan yang saling menyukai.
tapi sekarang berbeda.
Kita bukan anak kecil yang menganggap cinta adalah cinta monyet. ngerti kan?"
"cinta monyet- cinta sesaat?"
"kalau dulu cinta ya cinta, kalau sekarang cinta ya masa depan.
--Percakapan pun kian memanas--
" saya masih tidak mengerti kata-kata kamu.
apa kamu sudah menemukan pria lain yang lebih dari saya?
"tidak." singkat Kesha.
"lalu?" Tyo semakin bingung.
"saya tidak tahu. " tegas Kesha
" saya paham.
kamu memikirkan masa depan nanti kamu akan seperti apa hidup dengan saya yang berpenghasilan pas-pas-an, seperti itu kah yang kamu maksud?"
jujur saja,
saya rindu cerita kita dulu.
cinta yang kamu sepelekan itu (:cinta monyet).
justru itu yang berharga.
Cinta yang tidak harus berpikir.
Cinta yang tidak perlu bermateri.
Hanya cinta yang diperjuangkan.
Hanya ada cinta yang di rasa bukan logika
Cinta monyet itulah yang sebenarnya sejati." . jelas Tyo
Seketika menjadi HENING
Kesha menahan helaan nafasnya yang tersedak karena tak kuasa menahan haru.
dengan nada yang terbata-bata, Kesha pun memulai pembicaraan lagi.
"Tyo, banyak hal yang membuat saya berfikir untuk menjalani hubungan ini
kamu benar mengenai cinta.
tapi itu bukan konteks untuk gaya hidup saat ini.
Saya bicara seperti ini karena tidak ingin kelak saya terutama kamu jadi kecewa.
Kini semuanya sudah berbeda.
Semakin dewasa kita akan semakin matang. Dan logika akan berjalan seiring waktu.
Hidup tidak cukup jika hanya memikirkan cinta.
terlebih, .
saya juga merasa hubungan kita tidak seistimewa tahun-tahun pertama" Lantang Kesha.
Dengan suara lirih Tyo menjawab,
"Apa yang sebenarnya terjadi Kesha? kamu sungguh berubah.
Dan saya tidak mengenal kamu yang sekarang.
sama sekali tidak.
Kesha yang dulu saya kenal tidak pesimis seperti ini.
Kamu yang sering mengatakan pada saya, saya harus berjuang agar kelak kita bisa hidup sama-sama.
Kamu yang mengatakan apapun rintangannya di hubungan kita, kita harus tetap sama-sama.
Kamu yang mengatakan kita harus saling setia. Dan saya tetap setia.
Kamu menginginkan saya menjadi pria yang bertanggung jawab, dan itu sedang saya lakukan.
Kamu terus memotivasi saya untuk belajar menjadi yang terbaik
tapi kenapa semuanya seperti ini.
Seolah-olah kamu ingin mengakhiri semuanya
Kenapa Kesh?
Kenapa ?
Apa kamu memang benar-benar bosan dengan saya?
tolong jawab.
kalau memang demikian saya akan lepaskan kamu."
" .... saya sungguh bingung Tyo.
Saya , saya tidak mengerti dengan perasaan ini.
tolong jangan minta saya menjawabnya.
saya tidak tahu.
saya cinta kamu dan kita sudah menjalani semua ini selama 6 Tahun.
apa kamu tidak merasakan hubungan kita begitu monoton.
kamu rajin menelepon saya, membangunkan pagi-pagi untuk mengingatkan sholat.
kamu rajin menanyakan kabar saya, bertanya sudah sarapan? sudah makan siang? makan malam?
saya sedang apa dan dimana?
lalu kita saling diam dalam percakapan dan itu tidak sebentar.
saya pun marah.
kamu meminta maaf
saya memaafkan
dan terus seperti itu.
Saya kira tidak ada satu hal yang istimewa dalam hubungan kita."
Kesha pun menangis
"cup-cup-cup.
Kesha sayang, jangan nangis ya.
kamu tidak perlu jawab pertanyaan saya, karena saya sudah menarik lagi ucapan saya tadi.
Saya mengerti kamu pasti lelah menghadapi sikap dingin dan acuh saya.
Sekarang saya paham hati kamu.
Saya akui saya memang tidak pernah membuat kamu merasa menjadi istimewa dalam bentuk nyata.
seperti kejutan atau ritual khusus di setiap anniversary year day kita.
Tapi, jika kamu merasakan perhatian saya tulus untuk kamu.
sungguh.
Dan untuk masa depan tolong bantu saya agar saya bisa buktikan kepada siapapun bahwa saya mampu bertanggung jawab untuk kamu. "
"Ya Tyo,
saya tahu, tapi...."
" tapi kenapa kesh?"
" gak kok ga pa-pa.
sudah siang, kamu mandi ya.
nanti kamu telat berangkat kerja."
" ya sudah, jangan menangis lagi ya Kesha.
Tyo sayang Kesha selalu"
" makasih Tyo, Kesha juga sama.
maaf pagi-pagi sudah buat emosi ya."
" ga apa-apa kok . hehehe...."
KLIK*
1:10:32 percakapan via seluler pun selesai.
Komentar
Posting Komentar