Langsung ke konten utama

Cerita Konyol DDL

Muka Konyol DDL
Cerita soal hal konyol, saya jadi ingin cerita nih tentang hal kebodohan kekonyolan yang pernah saya lakukan.
Sedikit review, sekarang ini saya bekerja di perusahan property tepatnya developer perumahan. Saat ini saya diposisikan sebagai admin keuangan.
Gambaran kerja saya adalah seperti seorang admin pada umumnya. Rekap- rekap - rekap.
Tapi yang beda dari saya adalah admin rangkap keuangan rangkap pengurusan material kalau kepepet bisa juga jadi legal pengurusan proses KPR di Bank diistilahakan admin keudivlegal. [Rancu]
Hooaaaalllaaahh... ya begitulah kira-kira.
Saya bekerja disini sudah menginjak tahun kedua di bulan Februari kemarin.Pertamanya saya hanya di posisikan sebagai administrasi tanpa embel-embel. Karena di bulan September 2011 satu rekan kerja saya bagian Keuangan di pindah tugaskan maka mau tidak mau yang sebenarnya terpaksa menggantikan posisinya sebagai keuangan.

Beraaaattttt rasanyaaa.....>>
Terlebih tanggung jawabnya yang bisa dikatakan 5 kali lipat dari tugas yang saya emban dulu ketika masih menjadi admin. Tegas, teliti, disiplin, tepat waktu, dan harus bisa menjadi "ibu".
Bagian keuangan dalam suatu perusahaan itu adalah istilah lain dari seorang istri di sebuah keluarga; Mengurus suami dan anak-anak juga mengatur pengeluaran dan pemasukan Rumah Tangga. Sama saja dengan keuangan suami dan anak di keluarga = direksi dan karyawan.

Saya masih sangat ingat pertama kali saya menerima tugas ini. Oktober 2012, saya mulai belajar dan beradaptasi. Bukan perihal yang mudah untuk saya mengerti masalah seperti ini, terlebih saya tidak punya basic apapun di bidang financial, belum lagi mentoring yang diberikan rekan saya itu hanya saya dapatkan dalam kurun waktu 1 minggu. 1 Minggu di paksa untuk bisa mengerti itu clearing~ RTGS ~ Inkaso ~ Rekening Koran...dan bala-bla-bla.... AAAaaaaaarrggggh. *pengap pemirsaa..

Satu hari penuh saya ngintil ex-keuangan kemanapun dia pergi. khususnya pada saat dia ada jadwal ke bank.
Saya tanya-tanya soal ini itu persis banget kayak anak 5 tahun yang nanya sama ibu nya , " Bu, aku lahir darimana? | dari perut ibu. | kok bisa di perut ibu, caranya gimana bu?|si ibu hanya bengong " . 
#ga nyambung
Intinya saya sering tanya " apa sih kliring? trus RTGS? terus caranya input rekening koran laporan Kas dan Bank gimana? teruuuuss..." 
Tidak sempat menjawab si ex- keuangan itu malah membudah mendengar semua pertanyaan saya yang sudah berkali-kali di jawab tapi tetap tidak mengerti. 
"Ini  polos atau B*go sih ditaaaaaa..." ucapnya dalam hati #suudzon

Lalu hari kedua masih tetap tak mau menyerah untuk bertanya, mengikuti dan memperhatikan sistem kerjanya selama ini.
Lambat laun saya mulai mengerti dan bisa belajar. Walaupun masih sedikit kaku dan buka-buka buku catatan tentang istilah- istilah asing itu.
Dan yang paling hebohnya adalah ketka saya sudah di lepas ( dibaca: dibiarkan, dicoba) untuk mempraktikan cara kerja keuangan. 

  • Pertama, laporan kas dan bank khususnya saldo per-minggu yang harus saya print out dan sodorkan kepada semua direksi setiap kali meeting.
  • Kedua, cara menginput data pengeluaran kas kecil , hutang bank dan rekening pencairan dana KPR.
  • Ketiga. Bagaimana pun harus bisa menulis giro dan setelah itu cara bertransaksi menggunakan giro tersebut, entah kliring - RTGs - atau Inkaso
Point ketiga ini yang sering buat saya parno diawal-awal saya mengemban tugas ini.
Pernah sekali waktu, kalau tidak salah di minggu-minggu awal saya sudah langsung menggunakan giro sebagai alat transaksi saya pindah buku antar bank.
Deg-deg-an lah saya!
Bingung lah saya!
Stress lah saya!

Aaarrrrrrgghhhh... Mamiiiiii tolong Mami TOLONG !!!

Mengatur nafas : tarik nafas....buaaang... tarik nafas.... buang... begitu berulang-ulang.

Mencoba tenang walaupun sebenarnya tidak bisa. Hari itu benar-benar menegangangkan. Pak Bams (nama samaran), Direksi saya itu memanggil saya untuk mengisi giro salah satu bank  untuk saldonya di pindahkan ke bank yang lainnya, kalau tidak salah ada 2 Bank yang akan di tambahkan saldonya dari bank tersebut.
Detik-detik pengisian giro itu benar-benar seperti mengisi soal SNMPTN, sungguh sangat menegangkan ~antara hidup dan mati ![rada alay].

* Inilah cerita bodoh konyolnya..

saya masih mencoba menstabilkan energi negatif yang ada di tubuh saya. Rasa takut salah- malu- kaku sudah bercampur aduk menghasilkan keringat yang keluar lewat pelipis, jidat dan kedua tangan. Pulpen dan notes rekening bank sudah di persiapkan sebelumnya.
Setelah merasa tenang saya mulai menulis bagian demi bagian yang harus diisi. Di giro sudah pasti ada tanggal, jumlah saldo dalam bentuk angka dan huruf, no. rek tujuan, atas nama dan bank.
Setelah selesai saya sodorkan dua carik kertas giro itu ke Direksi untuk di tandatangan. Lalu saya masukan ke dalam amplop tanpa ada tinjau kembali.
Kebesokan harinya, saya pukul 08.00 saya sudah tiba di bank tujuan kebetulan belum jam 09.00 jadi saya coba kliring saja 2 giro itu, toh saldonya dibutuhkannya masih 3 hari lagi lagipula menghemat biaya juga. Kemudian saya berikan 2 giro beserta slip setor ke meja teller. Setelah selesai saya kembali ke kantor dan memasukan bukti setor itu ke dokumen khusus.
Hari berikutnya saya di telpon rekan saya, dia protes karena saldo yang saya transaksi kan kemarin belum sampai di rekeningnya.
Tiba-tiba keringat dingin pun melanda, saya bongkar dokumen khusus dan mengecek ulang slip setor kemarin.
Ternyata benar! pada saat transaksi saya salah. Saya kurang membubuhkan satu nomor akhir dari rek. tujuan saya.
" Ya Allah.......gimana ini!!!! Dita... kenapa kamu bodoh sekali sih !!!" dumel saya dalam hati. 

Saya melaporkan kejadian ini kepada ex- keuangan itu. tapi bukannya buat saya tenang justru semakin membuat saya bersalah dengan olokannya dia " saya belum pernah seperti itu loh!" 

Haaaaaa..... sebeeeeelllll *

Lalu saya mencoba mengatakannya kepada direksi saya. Dengan rasa malu dan sangat maluuu... saya menjelaskan kronologinya. Setelah menjelaskan panjang lebar dan memasang muka penuh belas kasihan Direksi saya hanya membalas dengan senyuman. "Hah?.senyum doang!" *dalam hati*
"Pak, gimana pak, saya sudah buat kesalahan besar?"keluh saya.
" Tidak apa-apa. kamu tunggu saja sampai besok terus coba transaksi lagi." jawabanya singkat.

keresahan pun belum selesai sampai disitu.
Saya pun dihantui rasa bersalah yang sangat sangat sangat. Seperti kutipan lagu Armada " dia buat tidur ku tak nyenyak, dia buat makan pun tak enak........!" tapi sayangnya bukan karena di mabuk cinta. Tapi di mabuk Giro. ha aha haha
Kesesokan harinya, mata saya belel sekali terlihat dari kantung mata hitam dan kelopak yang sedikit lebam bekas tangisan semalam.
engan hati yang masih tidak tenang saya datangi bak tempat saya bertransaksi. Sampainya disana, saya menghampiri meja Customer Service untuk pengaduan kejadian kemarin.Sang CS pun mulai memainkan jemarinya di atas keyboard dan memasukan kode validasi yang ada tertera di slip setor yang saya bawa. Setelah itu, ketemulah jawabannya. ternyata benar ada kesalahan di penulisan giro untuk nomor rekeningnya dan sudah terjadi penolakan kliring dari bank tujuan karena ketidak sesuaian antara nomor rekening dan nama pemilik rekening.
"Ohhh... Ditaaaa.... kok bisa?!!!!!!!!heeemmmmmm..." geram.
Nasi pun sudah menjadi bubur buat apa lagi di sesalkan yang terpenting tidak terjadi suatu hal yang merugikan perusahan walaupun sebenarnya sudah merugikan dan mengecewakan pihak terkait [*terkait dibaca: para mandor yang menggaji para pekerja karena kurangnya pasokan uang yang di sebabkan seorang Dita Dwi Lestari. :) ]
Tapi masih di kasih untung ["dit,dit ngerugiin kok untung!" teriak amal buruk] , transaksi itu masih bisa berlanjut tanpa harus melibatkan pihak yang bertandatangan di giro nya. Tanpa harus ada surat kuasa dan tanda tangan ulang ~ Alhamdullilah...#glory

Menyadari bahwa ini adalah kesalahan atas ketidak telitian yang dilakukan oleh saya sendiri akhirnya saya yang bertanggung jawab mengkliring ulang dengan biaya 2 kali lipat dari sebelumnya.

Satu cerita bodoh konyol yang paling berkesan di masa awal jabatan ini membuat saya ingin .... mengulurkan lidah ;P




Komentar

  1. wkwkwk sama, gue juga ngurusin laporan keuangan mulu. :3

    BalasHapus
  2. Hahaha kita senasib ya kaka tapi beda cerita kali yaa.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Ku Jawab "Tanda Tanya" mu

Aku bukan orang yang bisa membaca bahasa tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga tidak bisa menebak gerak gerik tubuh seseorang yang masih terus menunggu seseorang bertahun-tahun lamanya. Yang aku alami tidak ada perubahan apapun, semua berjalan ala kadarnya. Jika bagimu mencintai secara diam- diam itu adalah tanda tanya, bagiku itu seni mencintai. Aku tidak perlu tahu dia memiliki perasaan yang sama denganku. Yang cukup aku tahu bahwa mencintai itu adalah anugrah.  Oleh sebab hatiku menjadi damai ketika bayangnya bersemayam dalam pikiranku, mengayunkan imajinasi seolah aku dengannya berkelana dalam negeri dongeng 1001 malam ialah k etika aku adalah yasmin dan dirinya seorang aladin. Mengelilingi dunia dengan karpet terbang sambil bernyanyi "A whole New World; atau Atau seperti kisah princess disney. Anggap saja aku seorang cinderella dan dirinya adalah pangeran, kami berdua berdansa semalaman ;atau  Menjelma seperti snow white yang tertidur sampai akhirnya di