Di Minggu sore, 17 Juni 2012 - Saya , Tri dan Ayu bertemu di satu tempat tongkrongan anak muda Bandung, tepatnya di daerah dago. Tujuannya adalah bertemu lagi, sharing lagi dan membeli beberapa cemilan yang ada di situ.
Selain itu karena kita paham banget sama istilah Silaturahmi akan memperpanjang usia maka untuk itu kami pun sering bertemu agar umur kita panjaaaaang ---> ga gitu juga sih sebenarnya.
Well, sama seperti biasanya setiap ada pertemuan, disitu juga pasti akan ada kehebohan. Gimana engga dua mahluk freak yang saya kenal dari jaman SD itu punya sifat yang 11-12.
Biar lebih jelasnya saya kasih pendeskripsian singkat tentang mereka.
Yang pertama, Tri Desvianti, biasa saya panggil mahluk ini dengan sebutan Tri. Si Tri ini punya ciri khas badannya yang gembil. Lihat saja foto diatas, dimana ada Tri di situ pasti ada makanan.
hahaha*
Selain gembil dan lucu dia juga humoris. Apapun kata-kata yang keluar dari mulutnya kerap kali membuat saya tertawa geli.
Tri juga seneng banget iseng dan kepedean. kadang dengan gaya khas nya, dia mempraktekan suatu karakter orang lain yang sedang kita bahas. sehingga saya yang melihatnya pun merasa terhibur.
Tak kalah dengan Tri, Ayu pun demikian.
Cewek hitam, mungil dan manis., ehem bernama lengkap Rizky Ayu Oktaviani ini punya karakter yang ceriwis banget. Satu nafas bisa dia habiskan satu kalimat yang bersikan sampai 1000karakter ..* Huaaa Lebay nyoooo.
Si Ayu ini memang gemar bercerita. Apapun dia ceritakan, mulai dari jadwal dia perform di teaternya, kuliahnya sampai kisah percintaannya ~ *tak ada jeda*.
Coba sekarang perbandingan ---> nama belakang : Tri Desvianti , R. Ayu Oktaviani [Sama-sama Awalan nama bulan kelahiran.]
Karakter ---> Tri : doyan buat orang ketawa geli , Ayu : seneng banget cerita . [Sama sama punya sifat Heboh]
Jadi seperti itulah alasan saya kenapa saya mengatakan mereka 11-12.
***
Yang ingin saya bahas ini adalah tentang pembicaran kita di sore itu.
Satu hal yang buat saya tertarik dari pertemuan bersama Tri dan Ayu di hari itu adalah pembahasan kami mengenai percintaan. Sebuah hubungan dua manusia. Yang normal dan kurang normal>>tak maksud mengintimidasikan.
Entah sedang berimajinasi apa, akhirnya kami pun membahas hubungan sepasang kekasih ini.
Dialah salah satu teman kami di sekolah dasar. Sebutlah, Ian. Secara kebetulan Ian ini adalah teman sekaligus saudara si Tri dan pacar si Ian adalah teman satu kelas Ayu di kuliahannya. Hemm.. dunia yang sempit, kawan.
Berselang beberapa menit dari saat kami sodorkan pesanan dan buka pembahasan tentang Ian, makanan kami pun datang .
--Nyam nyam nyam--
Kami santap makanan sambil tetap anteng membahas tentang Ian
Kami bicara tentang gimana si Ian dulu, sifatnya Ian sampai bergosip tentang Ian yang beruntung dapetin cewek super cantik, berlanjut ke perlakuan si Ian yang super protective ke ceweknya itu. Pokoknya, hari itu sudah pasti kuping kanan dan kiri si Ian akan terasa panas dan berdenging karena kita.
Setelah wareg (:dibaca kenyang) membicarakan Ian, tiba-tiba saja si Tri nyeletuk.
"Eh aku mau cerita, tentang bapa-bapa yang pernah aku liat kemarin" sambil menyantap indomie keju pesanannya
"Emangnya kamu ngeliat apa tri" tanya saya penasaran.
" Ihh... Geuleuh hayooo.." Balas Tri dengan nada hebohnya.
" Kenapa gitu?" Tanya Ayu.
" Aku kemarin liat di daerah *ttiiiiiiiit* ada bapak-bapak lagi mesra-mesraan." jawab tri singkat.
"Terussssss?kepo deh ah!" seru saya.
" Kalian tau ga yang bikin aneh. Si bapak itu teh mesra-mesraan bukan sama cewek kali tapi sama cowok!!!" jelas Tri dengan nada sundanese yang khas.
Spontan kami berdua teriak, "Haaaahhhhh..... iyuhhhhhh banget!".
" terus, terus ceritanya gimana.... mau tauuu???!!" mohon saya seperti anak-anak yang minta di belikan permen.
"oww.. rada seru dan panas nih pembahasan." sambil mengerlikan mata genitnya
" Iya. kan gini. Aku tuh nganterin temen aku yang mau di jemput bapaknya. Aku nunggu sama temen aku di deket pangkalan ojek. Nah, terus aku lihat ada bapak-bapak pakai motor terus jatuh. Nah, kalau kalian lihat kejadian yang kayak gitu kalian bakal lakuin apa?" tanya Tri yang semakin buat kami berdua penasaran.
" Hemm.. mikir dulu mau nolong atau ga nya, kayaknya engga!" jawab saya
" Kalo aku mah sih ada rasa ingin nolong tapi ragu.." jawab Ayu
" Iya, nah. Kalo aku dengan temen aku tuh waktu itu nolongin si bapak-bapaknya. Spontanitas dong ngeliat yang jatuh masa ga di tolong. Tapi dari jauh aku lihat kode yang dikasih tukang ojek yang intinya 'Jangan Di Tolong'. Aku heran lah , kok ngasih kode gitu. " . Tri pun berhenti sejenak lalu meneguk lemon ice.
Kami berdua terus memperhatikan Tri bicara.
Setelah merasakan lega, Tri pun kembali melanjutkan ceritanya. " Udah gitu, aku tuh jadi ragu-ragu dan takut. Kenapa tuh tukang ojek ngodein aku kayak gitu. Tapi temen aku masih belum ngeh. Akhirnya aku tarik temen aku untuk kembali ke motor. Aku perhatiin di depan bapak itu ada satu bapak yang sedang berdiri menatap serius si bapak yang tadi jatuh. Terus gak lama dari itu dia deketin deh bapak yang jatuh tadi.
Terus dia sentuh bahu bapak yang jatuh. Tapi bapak yang jatuh tadi bereaksi seolah dia perempuan yang lagi ngambek sama pacarnya....."
"Terus, terus...." kata Ayu heboh
" Terus gak lama dari itu si bapak anggaplah dia si ceweksarap itu duduk di atas motor, lalu bapak yang anggalah dia cowok sarap mengelus kepalanya, pegang bahunya terus cium pipi si bapak (cewe)."
"Haaaaa......." teriak saya sambil berekspresi kaget!
" Nah, abis itu tau ga ngapain lagi?" tanya tri buat penasaran.
" ga tauu.. emang gimana?" tanya kami berdua.
" Si bapak (cowo) itu nyium B*birnyaaa.... Gila kan?. Yah, seperti di film2." jelas Tri sambil memainkan kedua alisnya.
" Jijik tri... rekasi kalian ngeliat itu gimana? terus banyak orang ga?" tanya saya balik.
" Banyak lah.. pada nonton. Tapi mereka tiis weh (:dibaca cuek aja). Sumpah! geli banget lah." Jawab Tri.
"Aaaa.... Triiiiiii........ Geuleuh!" Teriak kami menghebohkan.
Saya hanya bisa berimajinasi, membayangkan Andai saya ada TKP.. saya ingin mendekati keduanya dan bilang " Pak, Tobat Pak. Kasihan anak istri bapak, istri bapak lebih cantik dari bapak ini lho!" [RANCU]
Keasikan kami bercerita membuat kami lupa waktu. Hari pun sudah larut dan kami menyudahkan pertemuan hari itu dengan cerita yang mencengangkan.
----
.End.
Selain itu karena kita paham banget sama istilah Silaturahmi akan memperpanjang usia maka untuk itu kami pun sering bertemu agar umur kita panjaaaaang ---> ga gitu juga sih sebenarnya.
Well, sama seperti biasanya setiap ada pertemuan, disitu juga pasti akan ada kehebohan. Gimana engga dua mahluk freak yang saya kenal dari jaman SD itu punya sifat yang 11-12.
Biar lebih jelasnya saya kasih pendeskripsian singkat tentang mereka.
- Atas >> Tri dari muka eSDe sampai sekarang
- Bawah >> Ayu dari muka eSDe sampai sekarang
Yang pertama, Tri Desvianti, biasa saya panggil mahluk ini dengan sebutan Tri. Si Tri ini punya ciri khas badannya yang gembil. Lihat saja foto diatas, dimana ada Tri di situ pasti ada makanan.
hahaha*
Selain gembil dan lucu dia juga humoris. Apapun kata-kata yang keluar dari mulutnya kerap kali membuat saya tertawa geli.
Tri juga seneng banget iseng dan kepedean. kadang dengan gaya khas nya, dia mempraktekan suatu karakter orang lain yang sedang kita bahas. sehingga saya yang melihatnya pun merasa terhibur.
Tak kalah dengan Tri, Ayu pun demikian.
Cewek hitam, mungil dan manis., ehem bernama lengkap Rizky Ayu Oktaviani ini punya karakter yang ceriwis banget. Satu nafas bisa dia habiskan satu kalimat yang bersikan sampai 1000karakter ..* Huaaa Lebay nyoooo.
Si Ayu ini memang gemar bercerita. Apapun dia ceritakan, mulai dari jadwal dia perform di teaternya, kuliahnya sampai kisah percintaannya ~ *tak ada jeda*.
Coba sekarang perbandingan ---> nama belakang : Tri Desvianti , R. Ayu Oktaviani [Sama-sama Awalan nama bulan kelahiran.]
Karakter ---> Tri : doyan buat orang ketawa geli , Ayu : seneng banget cerita . [Sama sama punya sifat Heboh]
Jadi seperti itulah alasan saya kenapa saya mengatakan mereka 11-12.
***
Yang ingin saya bahas ini adalah tentang pembicaran kita di sore itu.
Satu hal yang buat saya tertarik dari pertemuan bersama Tri dan Ayu di hari itu adalah pembahasan kami mengenai percintaan. Sebuah hubungan dua manusia. Yang normal dan kurang normal>>tak maksud mengintimidasikan.
Entah sedang berimajinasi apa, akhirnya kami pun membahas hubungan sepasang kekasih ini.
Dialah salah satu teman kami di sekolah dasar. Sebutlah, Ian. Secara kebetulan Ian ini adalah teman sekaligus saudara si Tri dan pacar si Ian adalah teman satu kelas Ayu di kuliahannya. Hemm.. dunia yang sempit, kawan.
Berselang beberapa menit dari saat kami sodorkan pesanan dan buka pembahasan tentang Ian, makanan kami pun datang .
--Nyam nyam nyam--
Kami santap makanan sambil tetap anteng membahas tentang Ian
Kami bicara tentang gimana si Ian dulu, sifatnya Ian sampai bergosip tentang Ian yang beruntung dapetin cewek super cantik, berlanjut ke perlakuan si Ian yang super protective ke ceweknya itu. Pokoknya, hari itu sudah pasti kuping kanan dan kiri si Ian akan terasa panas dan berdenging karena kita.
Setelah wareg (:dibaca kenyang) membicarakan Ian, tiba-tiba saja si Tri nyeletuk.
"Eh aku mau cerita, tentang bapa-bapa yang pernah aku liat kemarin" sambil menyantap indomie keju pesanannya
"Emangnya kamu ngeliat apa tri" tanya saya penasaran.
" Ihh... Geuleuh hayooo.." Balas Tri dengan nada hebohnya.
" Kenapa gitu?" Tanya Ayu.
" Aku kemarin liat di daerah *ttiiiiiiiit* ada bapak-bapak lagi mesra-mesraan." jawab tri singkat.
"Terussssss?kepo deh ah!" seru saya.
" Kalian tau ga yang bikin aneh. Si bapak itu teh mesra-mesraan bukan sama cewek kali tapi sama cowok!!!" jelas Tri dengan nada sundanese yang khas.
Spontan kami berdua teriak, "Haaaahhhhh..... iyuhhhhhh banget!".
" terus, terus ceritanya gimana.... mau tauuu???!!" mohon saya seperti anak-anak yang minta di belikan permen.
"oww.. rada seru dan panas nih pembahasan." sambil mengerlikan mata genitnya
" Iya. kan gini. Aku tuh nganterin temen aku yang mau di jemput bapaknya. Aku nunggu sama temen aku di deket pangkalan ojek. Nah, terus aku lihat ada bapak-bapak pakai motor terus jatuh. Nah, kalau kalian lihat kejadian yang kayak gitu kalian bakal lakuin apa?" tanya Tri yang semakin buat kami berdua penasaran.
" Hemm.. mikir dulu mau nolong atau ga nya, kayaknya engga!" jawab saya
" Kalo aku mah sih ada rasa ingin nolong tapi ragu.." jawab Ayu
" Iya, nah. Kalo aku dengan temen aku tuh waktu itu nolongin si bapak-bapaknya. Spontanitas dong ngeliat yang jatuh masa ga di tolong. Tapi dari jauh aku lihat kode yang dikasih tukang ojek yang intinya 'Jangan Di Tolong'. Aku heran lah , kok ngasih kode gitu. " . Tri pun berhenti sejenak lalu meneguk lemon ice.
Kami berdua terus memperhatikan Tri bicara.
Setelah merasakan lega, Tri pun kembali melanjutkan ceritanya. " Udah gitu, aku tuh jadi ragu-ragu dan takut. Kenapa tuh tukang ojek ngodein aku kayak gitu. Tapi temen aku masih belum ngeh. Akhirnya aku tarik temen aku untuk kembali ke motor. Aku perhatiin di depan bapak itu ada satu bapak yang sedang berdiri menatap serius si bapak yang tadi jatuh. Terus gak lama dari itu dia deketin deh bapak yang jatuh tadi.
Terus dia sentuh bahu bapak yang jatuh. Tapi bapak yang jatuh tadi bereaksi seolah dia perempuan yang lagi ngambek sama pacarnya....."
"Terus, terus...." kata Ayu heboh
" Terus gak lama dari itu si bapak anggaplah dia si cewek
"Haaaaa......." teriak saya sambil berekspresi kaget!
" Nah, abis itu tau ga ngapain lagi?" tanya tri buat penasaran.
" ga tauu.. emang gimana?" tanya kami berdua.
" Si bapak (cowo) itu nyium B*birnyaaa.... Gila kan?. Yah, seperti di film2." jelas Tri sambil memainkan kedua alisnya.
" Jijik tri... rekasi kalian ngeliat itu gimana? terus banyak orang ga?" tanya saya balik.
" Banyak lah.. pada nonton. Tapi mereka tiis weh (:dibaca cuek aja). Sumpah! geli banget lah." Jawab Tri.
"Aaaa.... Triiiiiii........ Geuleuh!" Teriak kami menghebohkan.
Saya hanya bisa berimajinasi, membayangkan Andai saya ada TKP.. saya ingin mendekati keduanya dan bilang " Pak, Tobat Pak. Kasihan anak istri bapak, istri bapak lebih cantik dari bapak ini lho!" [RANCU]
Keasikan kami bercerita membuat kami lupa waktu. Hari pun sudah larut dan kami menyudahkan pertemuan hari itu dengan cerita yang mencengangkan.
----
.End.
Komentar
Posting Komentar