Langsung ke konten utama

" Seperti menyantap Ikan pakai sendok..."

Tahu Ikan Emas? Tahu gurihnya Ikan Emas itu? dan telitikah dengan duri yang ada di Ikan Emas itu?. Gimana caranya jika menyantap Ikan Emas itu menggunakan sendok?
Ya! ini lah pendeskripsiannya, Ikan Emas itu terkenal dengan rasa yang gurih dengan duru yang tertimbun hingga ke dalam dagingnya. Kalaupun kita akan menyantapnya butuh ketelitian agar duri-duri itu tidak menyatu dengan daging, dengan kata lain cukup sulit jika memisahkan duri-duri itu menggunakan sendok.
Dan ini adalah sebuah perumpamaan yang tepat dilayangkan pada saya saat ini. Dari perumpamaan tersebut ingin saya aplikasikan dalam sebuah kehidupan sehingga dapat diartikan bahwa saat ini saya sedang menghadapi masa-masa yang cukup sulit dan menantang.

Saya merasa banyak hal yang perlu saya kaji di kehidupan "baru" saya ini. Seolah baru terlahir menjadi manusia yang hidup di jaman baru pula. Otak perlu berpikir 'keras' bagaimana cara bertahan hidup. Tidak seberuntung orang lain yang sampai saat ini masih bisa menikmati pemberian orang tua sedangkan saya justru sudah berbalik posisi.
Mereka yang di takdirkan untuk hidup 'enak' => orang tua masih mampu menyekolahkan, membiayai kebutuhan dan memenuhi keingininan-keinginan. Kini sudah tidak lagi saya rasakan.
Setelah usaha yang di rintih orang tua saya itu amblas, kini giliran saya yang harus bekerja keras membantu keluarga agar bisa bertahan hidup, paling tidak cukup makan dan sedikit hiburan beli satu setel baju di hari raya lebaran. Itu sudah sangat sangat sangat cukup.

Awalnya saya sempat berontak. Saya marah dan kecewa pada kedua orang tua saya, kenapa saya tidak bisa seperti orang lain yang bisa 'memakan' bangku kuliah sedangkan saya justru harus mencari nafkah?.
Kenapa mamah dan papah tidak ada usaha memperjuangkan pendidikan saya? sedangkan orang lain bisa. Kenapa ?
Kenapa?
Kenapa?
kala itu pertanyaan KENAPA selalu menghantui pikiran saya dan membuat emosi bathin memuncak sampai-sampai menangis karena tak kuasa membendung rasa sakit yang amat dalam.
Lambat laun seiring berjalannya waktu saya pun mulai bisa menerima keadaannya dan untungnnya tak butuh waktu cukup lama untuk mengobati rasa sakit atas kekecewaan ini. Mungkin kesibukan bekerja membuat  pikiran saya tidak terfokus dengan masalah ini.

#bersyukur

Hari demi hari saya belajar dari kehidupan yang 'keras' ini. Sampai akhirnya saya menyadari bahwa dulu orang tua saya bukan diam. Orang tua saya tetap berusaha agar anaknya ini bahagia dan bisa mengejar cita-citanya. Namun, apa mau di kata. Nasib berkata lain, Allah SWT lebih mengingkan saya untuk bisa lebih dewasa. Agar tidak menjadi Penggebu, Manja dan menjadi sosok yang tidak tahu terimakasih.

Dan sangat benar, Allah SWT telah mendewasakan saya dalam waktu secepat ini.

Semakin hari saya semakin paham tentang makna hidup bahwa tak ada yang mudah menjalani suatu hal. Mungkin, untuk saat ini saya sedang proses untuk mendapatkan hal yang lebih baik tentunya. Tak apa jika kini saya menjalani masa sulit. Toh, saya masih berkeyakinan kesulitan yang saya hadapi saat ini akan terbayar Indah jika saya terus konsisten bekerja keras dan percaya bahwa Allah itu Adil.

Sesulit sulitnya saya menjalani hidup ini, Allah SWT pasti akan menyisipkan kebahagiaan jika mau terus berusaha dan tekun. Tentunya, untuk selalu menghormati kedua orang tua.
sama seperti perumpaan tadi ..." Seperti menyantap Ikan Emas pakai sendok".

usaha kita untuk memisahkan duri dari nikmatnya daging yang nantinya kita telan akan terbayar ketika kita sudah mulai mengunyah lalu menelannya tanpa rasa sakit.




>>Didedikasikan untuk orang-orang yang sedang "berjuang" 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Ku Jawab "Tanda Tanya" mu

Aku bukan orang yang bisa membaca bahasa tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga tidak bisa menebak gerak gerik tubuh seseorang yang masih terus menunggu seseorang bertahun-tahun lamanya. Yang aku alami tidak ada perubahan apapun, semua berjalan ala kadarnya. Jika bagimu mencintai secara diam- diam itu adalah tanda tanya, bagiku itu seni mencintai. Aku tidak perlu tahu dia memiliki perasaan yang sama denganku. Yang cukup aku tahu bahwa mencintai itu adalah anugrah.  Oleh sebab hatiku menjadi damai ketika bayangnya bersemayam dalam pikiranku, mengayunkan imajinasi seolah aku dengannya berkelana dalam negeri dongeng 1001 malam ialah k etika aku adalah yasmin dan dirinya seorang aladin. Mengelilingi dunia dengan karpet terbang sambil bernyanyi "A whole New World; atau Atau seperti kisah princess disney. Anggap saja aku seorang cinderella dan dirinya adalah pangeran, kami berdua berdansa semalaman ;atau  Menjelma seperti snow white yang tertidur sampai akhirnya di