Pada suatu hari ada seorang raja dan ratu, mereka saling menyayangi satu sama lain. Tetapi pada hari itu ada ada perang antara Raja Merah dan Raja Putih.
Raja Putih sibuk mempersiapkan senjata-senjata. Lalu seorang ratu berdiam sendiri tanpa raja.Dia menangis lalu seekor kucing berkata," Ratu, mengapa engkau bersedih?",
lalu sang Ratu menjawab , " Aku tidak disayangi lagi oleh Raja.".
Lalu Ratu masih menangis memikirkan Raja.
"Ratu tidak usah menangis kan ada kucing." kata si kucing. Tiba-tiba Ratu itu sadar bahwa ada yang mau menemaninya, lau si kucing mengajak Ratu jalan-jalan.ke taman. " Wah! aku jadi tidak kesepian lagi", kata Ratu. " Aku juga pernah kesepian seperti ratu, aku di tinggalkan oleh teman-temanku olrh teman-temanku" Kata kucing.
" Mengapa?" tanya Ratu.
"soalnya aku sering main di lumpur, kotor-kotaran." jawab kucing.
" Tapi, sekarang kamu sudah bersih kok dan tidak lagi main di lumpur". jelas Ratu.
" Iya sih aku tidak lagi main di lumpur supaya aku bisa main lain teman-temanku" balas kucing.
Tiba-tiba terdengar suara kemengangan, "Horeee... Horeee..."
Ratu dan kucing bergegas ke istana. " ada apa?" kata Ratu.
"Kita menang istriku." kata Raja sambil memeluk Ratu. Tiba-tiba Ratu mendorong Raja. Raja pun terkejut dan berkata." Mengapa?" , " Aku tidak mau bersamamu lagi." jawab ratu sambil terisak lari ke kamar.
Kucing terus mengikuti Ratu pergi. Setibanya di kamar kucing bertanya kepada Ratu, "mengapa sikap Ratu kepada Raja seperti itu?" . " Aku tidak mau bersama Raja lagi " jawab Ratu.
" Mengapa? kan kalian sudah menjadi suami istri jadi harus saling menyayangi." Kata si kucing.
" tidak kali ini ! tidak ! dia sudah tidak menyayangiku lagi dan aku pun sama, tidak menyayanginya lagi. " Tegas Ratu.
Tetapi kucing tetap heran dengan sikap Ratu yang beda itu, padahal dulu Ratu sangat menyayangi Raja tetapi sekarang justru membenci Raja. Dengan rasa penasaran kucing kembali bertanya kepada Ratu.
" Ratu, bolehkah aku bertanya? "
" Bertanya apa?" kata Ratu. " Aku heran, kenapa dulu Raja dan Ratu saling menyayangi tapi sekarang menjadi tidak akur?". Namun, mendengar pertanyaan kucing itu Ratu menjadi semakin kesal dan mengusir si Kucing keluar dari kamarnya. Entah karena alasan apa Ratu menjadi bersikap seperti itu.
Kucing pun semakin heran dengan sikap Ratu itu. Saat keluar dari kamar, si Kucing mendekati Raja dan berkata kepada Raja, " Raja, Raja apakan Ratu sampai Ratu membenci Raja? " kata kucing.
" Aku pun tidak tahu apa yang yang terjadi pada Ratu sehingga Ratu seperti itu dan tadi aku hanya menyiapkan senjata untuk perang, Lalu dimana salahku?", kata Raja dengan heran.
" Sebenarnya apa yang terjadi pada Ratu ya?", tanya si Kucing dalam hatinya.
Didalam kamar, Ratu masih menangis. Si Kucing mendekati pintu kamar Ratu dan sesekali menempelkan daun telinga nya persis di pintu kamar Ratu. Ia mendengar Ratu menangis sambil berucap, " Aku memang tidak lahir untuk menyayangi dan di sayangi, aku hanya seorang pengecut. ".
" Wah, kasihan Ratu...." iba si Kucing.
** Keesokan harinya,
Ketika sarapan, Ratu duduk bersebelahan dengan raja. Namun, Ratu masih enggan memakan makanannya itu.
" Hey, ayo di makan ini sangat enak lho!" kata Raja.
Ratu masih saja berdiam dan hanya menatap makanan yang ada di depannya. Tak lama, ratu pergi meninggalkan meja makan menuju kamarnya. Raja yang merasa kasihan melihat terhadap Ratu, menyuruh bibi untuk membawakan sarapannya itu ke kamar Ratu.
Namun, usaha bibi pun tidak berhasil. Ratu meminta bibi membawa pergi makanan-makanannya itu dari kamarnya.
Sampai pada malam hari, Ratu masih belum mau makan, mandi pun tidak mau.
Akhirnya di pertengahan malam, Ratu merasa amat sangat lapar. Niat hati ingin keluar kamar untuk sekedar mencari makan tapi tidak bisa.
Karena, tak tersisa sedikit makanan pun di istana itu, semua penghuni istana pun sudah tertidur lelap.
Hanya ada dia dan tikus-tikus yang berkeliaran di istana.
Keesokan harinya Ratu terbangun dari tidurnya dalam keadaan lapar yang amat sangat. Lalu, ia memberanikan diri keluar dari kamarnya.
Ia menuju meja makan, terlihat berjejer makanan yang sudah di tertata dengan rapih. Ratu menjadi bergembira. Ia pun bersemangat untuk membersihkan tubuhnya dari keringat dan kotoran yang sudah menempel di kulitnya itu. Sesuai dia membersihkan dirinya ia pun berniat untuk memakan makanan itu.
Namun, ketika ia menghampiri meja makan, makanan-makanan itu telah dilahap duluan oleh tikus-tikus istana itu.
Ia pun menjadi geram, terlebih semua penghuni telah pergi meninggalkan istana. Hanya dia dan tikus-tikus itu.
Dengan sangat marah ia pun mengambil pisau di dapur, membunuh satu per satu tikus dan memakannya tanpa rasa jijik.
Ia melahap sambil terisak nangis. Ia menyesal dengan sikap buruknya kepada Raja dan kucing yang telah setia menemaninya.
Ia hanya ingin Raja kembali kepelukannya..
Tiba-tiba, terdengar suara pintu terbuka ..." greeekkk..."
" Siapa?" teriak Ratu.
" ini aku sayang... " jawab orang di balik pintu itu.
" Raja....."
Ratu pun menghampiri Raja dan memeluknya.
" ada apa?" tanya Raja.
"Aku senang kau kembali suamiku dan kau pun bawa makanan, untukku?"
" Tentu Ratu. ini untukmu. Aku senang kau kembali baik seperti dulu."
Akhirnya raja dan ratu pun bahagia selamanya....
Kini Ratu tidaklah kesepian. si Kucing pun ikut berkumpul di Istana menemani Raja dan Ratu.
--karya : Aurelia Ratri Pratiti
Ketika sarapan, Ratu duduk bersebelahan dengan raja. Namun, Ratu masih enggan memakan makanannya itu.
" Hey, ayo di makan ini sangat enak lho!" kata Raja.
Ratu masih saja berdiam dan hanya menatap makanan yang ada di depannya. Tak lama, ratu pergi meninggalkan meja makan menuju kamarnya. Raja yang merasa kasihan melihat terhadap Ratu, menyuruh bibi untuk membawakan sarapannya itu ke kamar Ratu.
Namun, usaha bibi pun tidak berhasil. Ratu meminta bibi membawa pergi makanan-makanannya itu dari kamarnya.
Sampai pada malam hari, Ratu masih belum mau makan, mandi pun tidak mau.
Akhirnya di pertengahan malam, Ratu merasa amat sangat lapar. Niat hati ingin keluar kamar untuk sekedar mencari makan tapi tidak bisa.
Karena, tak tersisa sedikit makanan pun di istana itu, semua penghuni istana pun sudah tertidur lelap.
Hanya ada dia dan tikus-tikus yang berkeliaran di istana.
Keesokan harinya Ratu terbangun dari tidurnya dalam keadaan lapar yang amat sangat. Lalu, ia memberanikan diri keluar dari kamarnya.
Ia menuju meja makan, terlihat berjejer makanan yang sudah di tertata dengan rapih. Ratu menjadi bergembira. Ia pun bersemangat untuk membersihkan tubuhnya dari keringat dan kotoran yang sudah menempel di kulitnya itu. Sesuai dia membersihkan dirinya ia pun berniat untuk memakan makanan itu.
Namun, ketika ia menghampiri meja makan, makanan-makanan itu telah dilahap duluan oleh tikus-tikus istana itu.
Ia pun menjadi geram, terlebih semua penghuni telah pergi meninggalkan istana. Hanya dia dan tikus-tikus itu.
Dengan sangat marah ia pun mengambil pisau di dapur, membunuh satu per satu tikus dan memakannya tanpa rasa jijik.
Ia melahap sambil terisak nangis. Ia menyesal dengan sikap buruknya kepada Raja dan kucing yang telah setia menemaninya.
Ia hanya ingin Raja kembali kepelukannya..
Tiba-tiba, terdengar suara pintu terbuka ..." greeekkk..."
" Siapa?" teriak Ratu.
" ini aku sayang... " jawab orang di balik pintu itu.
" Raja....."
Ratu pun menghampiri Raja dan memeluknya.
" ada apa?" tanya Raja.
"Aku senang kau kembali suamiku dan kau pun bawa makanan, untukku?"
" Tentu Ratu. ini untukmu. Aku senang kau kembali baik seperti dulu."
Akhirnya raja dan ratu pun bahagia selamanya....
Kini Ratu tidaklah kesepian. si Kucing pun ikut berkumpul di Istana menemani Raja dan Ratu.
--karya : Aurelia Ratri Pratiti
Komentar
Posting Komentar