Seorang pria bermuram durja. Ia duduk di sebuah pohon rindang sambil menopang dagunya.
ia terlihat sangat bersedih.
dengan kemeja yang kusut dan dasi yang setengah terpasang.
Raut wajahnya nampak gelisah sekali.
Lalu, wanita datang menghampirinya
dia mendekat dan duduk di sampingnya
Ia tampak semu. Namun berkilau.
dengan tatapan lembut, ia memperhatikan pria tersebut.
dan ia mengelus kepalanya. Tangannya pun tampak semu.
Pria itu tak bisa merasakan usapan lembutnya.
Wanita itu memeluknya.
Sepenggal kalimat ia ucapkan.
sayang, aku baik-baik saja disini. Walaupun sekarang kita berbeda. Kita bukan di dunia yang sama. Aku akan tetap mencintai kamu. Sayang bersabarlah, ini bukan penderitaan. Ini hanya ujian agar kelak engkau bahagia.
Tak berapa lama, wanita itu pun menghilang.
Dan pria itu masih terlihat begitu kacau.
Seorang pria setengah baya mendekatinya dan menepuk bahunya.
anak muda! apa yang sedang kamu fikirkan?
Pria itu menoleh ke arah sumber suara.
Ia tidak menghiraukan pertanyaan pria tua itu.
Pandangnya tetap sayu.
Kini saya benar-benar sendiri. Satu-satunya orang yang saya cintai, kini telah tiada.
Istri saya pergi untuk selama-lamanya.
Dan baru saja saya mendapatkan kabar bahwa saya di berhentikan di tempat pekerjaan.
Di saat-saat seperti ini saya membutuhkannya.
Saya tidak punya daya lagi untuk menjalani hidup ini. Untuk apa saya hidup kalau seperti ini.
Lelaki tua itu tersenyum. Dan mengatakan :
Anak Muda
Tuhan tidak tidur.
Tuhan melihat kita
Tuhan pasti akan memberikan jalan
sesulit apapun kita melangkah, tegarkan hati dan selalu berkeyakinan bahwa akan ada titik terang untuk langkah itu.
berdoa -berusaha dan bersabarlah!
dan kamu akan tahu Tuhan itu berencana untuk kebaikanmu.
Lelaki tua itu pun menghilang.
Dan Pria itu tersadar dan mulai berharap kembali.
Komentar
Posting Komentar