Gadis belia berambut sepundak duduk bersimpuh
Tampak raut wajahnya penuh dengan benang kusut.
Pandangannya tertuju pada satu titik,
Dan terdiam.
Dipejamkan kedua matanya.
Dan ia mengungkapkan kesedihannya itu
lalu hatinya berucap, " Aku sedang sedih Tuhan. Apakah Engkau tahu isi hatiku?."
Sesekali ia menengok ke atas,
berharap ada yang menjawab kegelisahan hatinya.
Ia kembali mencoba mengungkapkan isi hatinya,
"Tuhan hari ini aku sangat lelah.
Banyak aktivitas dunia yang aku kerjakan.
Tapi itu justru membuatku ingin menangis.
Tuhan, aku nyaman seperti ini.
Aku nyaman bersamamu."
Airmatanya pun menetes.
" Tuhan, aku sangat tahu Engkau pasti mendengar.
buatlah aku nyaman menghadapi kerikil hidup ini.
Senyaman seperti saat aku bersamamu. Amin."
Tampak raut wajahnya penuh dengan benang kusut.
Pandangannya tertuju pada satu titik,
Dan terdiam.
Dipejamkan kedua matanya.
Dan ia mengungkapkan kesedihannya itu
lalu hatinya berucap, " Aku sedang sedih Tuhan. Apakah Engkau tahu isi hatiku?."
Sesekali ia menengok ke atas,
berharap ada yang menjawab kegelisahan hatinya.
Ia kembali mencoba mengungkapkan isi hatinya,
"Tuhan hari ini aku sangat lelah.
Banyak aktivitas dunia yang aku kerjakan.
Tapi itu justru membuatku ingin menangis.
Tuhan, aku nyaman seperti ini.
Aku nyaman bersamamu."
Airmatanya pun menetes.
" Tuhan, aku sangat tahu Engkau pasti mendengar.
buatlah aku nyaman menghadapi kerikil hidup ini.
Senyaman seperti saat aku bersamamu. Amin."
Ia cukup tahu dan percaya doanya akan terkabul
Komentar
Posting Komentar