“Tumbuh tanpa kasih sayang seorang Ayah.. mungkin sangat berat.”
Hari ini saya tersadar akan satu hal, yang tidak pernah terpikir oleh saya sebelumnya. Tadi pagi saya dilihatkan sebuah “status BBM” oleh rekan kerja saya. Dia memperlihatkan status dari seseorang yang sangat saya kenali, dialah adik dari Mamah saya. Saya panggil “Tante’
Rekan kerja saya pun mengenalinya, cukup dekat. Dia mengotak-ngatik Grup BBM-nya dan melihat status tanteku yang cukup membuat kami ternyuh.
Kurang lebih tulisannya seperti ini, “ Tuhan tolong tumbuh kembangkan dua anak ini agar tidak menjadi anak yang bermental pembangkang karena kurang kasih sayang dari Ayahnya yang kini sudah tidak ada.” ( :tidak persis tapi menggambarkan inti kalimatnya)
Lalu rekan kerja saya itu memperlihatnya pada saya, sembari berkata “ aku tuh kasihan kalau mba Lita sudah seperti ini”
Aku terdiam sejenak. Lalu, aku membalasnya “iya mba, aku juga jadi tiba-tiba kangen sama mereka. Sudah lama kami tidak bertemu. ”
**
Saat ini, saya kepikiran lagi soal itu. Mungkin saya tidak mengerti dengan persoalan yang sedang dihadapi Tante saya namun saya berfikir tentang Bagaimana dengan pertumbuhan saudara saya kelak tanpa seorang Ayah disisinya.
Ayah mereka Alm. Om Andika, sudah meninggal cukup lama, akibat serangan jantung.
Saat itu Lia dan Bas, masih kecil dan belum terlalu mengerti apa yang terjadi. Mungkin yang ada dipikiran mereka Ayahnya hanya pergi untuk sementara. Padahal pada kenyataannya, tidak akan kembali untuk selamanya. Dan kini Bertahun-tahun mereka tumbuh tanpa seorang Ayah. Saya sangat mengenal pasti hati mereka merasakan kerinduan yang amat sangat dalam, mereka ingin dan mereka butuh Ayah. Jika dihadapkan dengan realita hal demikian itu tidak akan mungkin terjadi.
Mental mereka masih sangat lemah untuk mengahadapi semuanya. Saya pun yang sudah dewasa seperti ini masih butuh Papah. Jangankan satu hari satu jam Papah tidak ada dirumah pasti aku cari. Karena aku masih sangat membutuhkan seorang Papah. Apalagi Lia dan Bas yang seharusnya ada Ayah disisi mereka.
Tante sekarang berfungsi ganda untuk kedua anaknya. Beliau bekerja kerja keras demi memenuhi kebutuhan kedua anaknya itu. Ia pun harus tetap membimbing, merawat dan mengawasi tumbuh kembang keduanya.
Tidak terbayang bagaimana perasaan tante saya saat ini. Beliau seorang wanita yang diembankan tugas “double”. Sungguh luar biasa.
Yang bergejolak dalam diri saya saat ini hanyalah saya ingin bertemu dengan Lia dan Bas.
Saya ingin memeluk mereka dan mengatakan ;
“Jangan nakal ya sayang, kasihan mamah kalian. Sayangi mamah kalian.Lihat, Mamah kalian itu begitu luar biasa, dia banting tulang untuk merawat- menjaga dan memberikan yang terbaik untuk kalian. Tolong jangan sakiti hatinya. Saya yakin kalian anak yang baik”
Komentar
Posting Komentar