Langsung ke konten utama

Semua Sudah Diatur . Bijaksanalah !

Terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan…..”

Ungkapan kalimat di atas sepertinya tepat jika di gambarkan dengan keadaanku saat ini. tak terasa sudah satu tahun  meninggalkan bangku SMA. aku sudah menjadi alumni SMA Kartika Siliwangi 3 Bandung, rasanya masih ingat sekali hal-hal yang  alami semasa SMA itu. 

Tiga tahun aku mencari ilmu dan berusaha menjadi yang terbaik diantara yang lainnya.

Kepala sekolah yang bijaksana, guru-guru yang sabar membimbing kami, aturan sekolah yang ketat, dan teman-teman yang menyenangkan, sepertinya telah menjadi satu paket di sekolahku itu. Dan yang terpenting semua itu yang membuat hidupku berwarna.
Rasa cemas; kecewa; marah; kesal; bahkan rasa bahagia, aku rasakan dikala itu. Sampai akhir aku akan menghadapi ujian pun rasa itu selalu mengikuti ragaku. Menjelang beberapa minggu pada hari di laksanakannya ujian, ungkapan dan harapan yang menjadi kekuatan hidupku saat itu adalah “ketika  lulus aku akan berkuliah.”.

Namun apalah arti dari sebuah harapan , toh pada kenyataanya semua itu tidak terlaksana. Justru aku harus menelan pil pahit atas keinginan terbesar itu.

Ketika aku dinyatakan lulus, rasa senang dan sedih itu bercampur menjadi satu. Mungkin orang mengira tawaku saat itu adalah kebahagian atas pencapaian sebuah kelulusan, padahal kenyataannya tidak seperti itu tawaku adalah jeritan dan tangisan dalam hati atas kekecewaan bathinku.

Satu kelas bahkan satu sekolahan asyik sekali membicarakan kegiatan kedepannya, banyak teman-temanku yang melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi tapi adapula yang ingin bekerja bahkan ada yang belum memikirkan kedua-duanya alasannya ingin mengistirahatkan pikiran setelah 12 tahun mencari ilmu. Dan ketika  di tanya perihal kuliah, aku hanya menggelengkan kepala dan menahan rasa malu karena setelah  menggelengkan kepala, beberapa dari mereka membalas dengan sebuah kalimat “dita, kenapa gak dilanjutin? sayang banget…”

Faktor ekonomilah penyebabnya, tapi aku tidak tahu siapa yang harus aku salahkan di posisi seperti ini, tidak mungkin juga aku menyalahkan orangtua karena tidak bisa membiayai kuliah .

Sampai pada akhirnya aku bekerja menjadi SPG baju di salah satu factory outlet Bandung tepatnya di Jalan Ir. H. Juanda, dengan perasaan sedikit terpaksa aku melamar ke tempat itu tapi akhirnya aku diterima setelah melewati masa interview dan mulai bekerja pada tanggal 13 Juli 2009.  

Pengawalan hari pertama aku niatkan diri dan memegang petuah berharga yang mamah katakan padaku agar aku bisa bekerja dengan baik dan belajar mengikhlaskan semuanya. Beberapa hari aku bekerja, aku merasakan bahwa ternyata kerja sebagai SPG tidaklah seburuk yang aku pikirkan. Justru sebaliknya aku menjadi lebih dewasa, pengetahuan pun bertambah, yang terutama jumlah temanku yang semakin banyak.

Di samping itu, mengingat keadaan ekonomi saat itu yang masih kacau, terlebih peranku yang menjadi tulang punggung keluarga sehingga aku pun selalu berusaha untuk bisa bertahan di pekerjaanku itu.

Terkadang di sela aku sedang menyendiri aku membayangkan mengenai nasibku kelak, namun aku hanya  bisa berikhtiar dan ikhlas menunggu kepastian akan semua impian yang telah aku list dalam REPELITA DITA itu dapat tercapai.

Beberapa bulan aku lalui dan rasa kekecewaan itu sudah semakin pulih, bathinku lebih tenang di bandingkan bulan-bulan sebelumnya, sedikit demi sedikit rasa sakit hati ini sudah mulai terobati dengan semua hal yang alami dan hingga saat ini aku benar-benar dapat menikmati hidup kembali.

Masa-masa kelam itu biarlah menjadi cerita hidup yang tidak akan terlupakan seumur hidup, dan biarlah menjadi sebuah pengalaman berharga agar kedepannya aku dapat lebih dewasa dalam menyikapi realita hidup ini.

Kini semuanya sudah mulai membaik, aku bersyukur beberapa dari semua doa yang aku panjatkan kepada Yang Maha Esa sudah terjawab, aku mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaanku sebelumnya. Namun bukan berarti pekerjaanku sebelumnya itu tidak baik melainkan saat ini aku mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Dan di pekerjaanku ini ‘title’ bukanlah suatu kendala melainkan motto yang terapkan adalah kejujuaran lebih penting dari segalanya.

Satu pelajaran  petik dari hidup ini bahwasanya setiap kekecewaan bukan berarti menjadi suatu keburukan melainkan pembelajaran diri dalam menyikapi segala situasi yang terjadi serta menguatkan diri bahwa Allah memiliki rencana yang indah di setiap kejadiannya. Dan aku yakin semua yang terjadi dalam hidupku adalah jalan Allah yang ditunjukan kepadaku  agar kelak nanti mendapatkan kebahagiaan yang abadi, amin * 



Bandung,15 oktober 2010


  copy from akun facebook Dita Dwi Lestari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisa Persentase Bangunan dan Material

"Dita, mulai sekarang kamu sering-sering ke belakang ya. Lihat lapangan lalu analisis persentase pembangunan rumah-rumah yang sedang kita bangun buatkan juga saya laporan total material Yang terpakai. Tidak hanya melihat patokan RAB saja ya."   Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan atasan saya beberapa bulan kebelakang. Well, dengan kata lain mulai hari itu tugas saya di kantor bertambah, "Wadaww! gaji saya kapan nambah pak?" *Twew* dumel saya dalam hati.  Awalnya memang saya merasa ga ikhlas sih nerima kerjaan ini. Selain karena "ehem"-nya saya juga takut kerjaan saya jadi banyak yang keteteran gara-gara ini. Apalagi saya sering sekali melakukan keteledoran: by my own admission that is a bad habit . Uh! apalagi kalau di tambah seperti ini sudah tentu ingin nangis (cengeng, buk!)   Tapi ah, gimana mau tahu kemampuan diri kalau belum mencobanya. Kalau salah kan bukan berarti 100% kesalahan saya toh, ini bukan pekerjaan pokok saya. Lagipul

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan di bagi kedalam dua bagian, diantaranya : 1. Teori Abiogenesis          yaitu bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup. Tokoh yang menprakarsai teori tersebut adalah Aristoteles, tokoh pendukung teori ini diantaranya; Antonyvan Leeuwenhook dan John Needham. Contoh percobaan Abiogenesis 2. Teori Biogenis          yaitu bahwa semua kehidupan berasal dari sel telur ( omne vivum ex ivo), semua sel telur berasal dari kehidupan (omne ovum ex vivo), semua kehidupan berasal dari kehidupan ( omne vivum ex vivo ) . Teori tersebut berdasarkan pada percobaan yang dilakukan pada percobaan kontrol dan percobaan perlakuan. Tokoh yang memprakarsai teori tersebut adalah F. Redy, Lazzaro Spalanzoni, Louis Paster. Contoh percobaan Biogenesis. 1. Percobaan F. Redy  2. Percobaan Lazzaro Spalanzani 3. Percobaan Louis Pasteur 

Ku Jawab "Tanda Tanya" mu

Aku bukan orang yang bisa membaca bahasa tubuh orang yang sedang jatuh cinta juga tidak bisa menebak gerak gerik tubuh seseorang yang masih terus menunggu seseorang bertahun-tahun lamanya. Yang aku alami tidak ada perubahan apapun, semua berjalan ala kadarnya. Jika bagimu mencintai secara diam- diam itu adalah tanda tanya, bagiku itu seni mencintai. Aku tidak perlu tahu dia memiliki perasaan yang sama denganku. Yang cukup aku tahu bahwa mencintai itu adalah anugrah.  Oleh sebab hatiku menjadi damai ketika bayangnya bersemayam dalam pikiranku, mengayunkan imajinasi seolah aku dengannya berkelana dalam negeri dongeng 1001 malam ialah k etika aku adalah yasmin dan dirinya seorang aladin. Mengelilingi dunia dengan karpet terbang sambil bernyanyi "A whole New World; atau Atau seperti kisah princess disney. Anggap saja aku seorang cinderella dan dirinya adalah pangeran, kami berdua berdansa semalaman ;atau  Menjelma seperti snow white yang tertidur sampai akhirnya di